Demokrat DKI Dorong Pasangan AHY-Anies untuk Pilpres 2024

0

Pelita.Online – DPD Partai Demokrat DKI Jakarta mendorong Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju Pilpres 2024 bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono mengatakan hal itu didasari aspirasi akar rumput.

“Saya harus sampaikan, politik itu kan juga perlu kejujuran, politik itu kan harus aspiratif. Secara random saya tanya, ‘Lo mau siapa’, dan rata-rata di DKI maunya Anies-AHY atau AHY-Anies,” kata Mujiyono di Kantor DPD Demokrat Jakarta, Jumat (9/9).

Mujiyono menyatakan bahwa Demokrat ingin AHY yang menjadi calon presiden, sementara Anies calon wakil presiden. Pasalnya, AHY merupakan ketua umum partai.

Dia menjelaskan bahwa Anies bukan orang partai, sehingga membutuhkan partai politik untuk bisa maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Kendati begitu, Mujiyono mengakui tetap akan ada dinamika politik sebelum menentukan hal tersebut.

Terlebih, Demokrat juga perlu berkoalisi dengan partai lainnya apabila ingin mengusung pasangan calon presiden-wakil presiden.

Sebab, perolehan suara Demokrat pada Pilpres 2019 hanya 7,7 persen, jauh dari syarat ambang batas presiden atau presidential threshold 20 persen.

“Kalau di Demokrat harus AHY-Anies dong, kan kami punya kendaraan, kan yang punya STNK atas nama kami. Tapi ya namanya politik, ketum sih pasti berusaha,” tuturnya.

“Ketum bangun partai, dan dinamikanya tentunya akan terus terupdate, entah dengan siapa (berkoalisi),” imbuhnya menambahkan.

Menurut Mujiyono kepastian siapa yang akan diusung Demokrat pada pilpres mendatang akan diputuskan dalam Rapimnas yang akan digelar 15-16 September.

“Nanti di Rapimnas akan ketahuan. Rapimnas kan akan dilakukan 15-16 September, pasti nanti ada statement yang mengarah terkait koalisi,” jelasnya.

Mujiyono juga mengatakan bahwa Demokrat tak mempersoalkan Pilkada DKI 2017. Saat itu diketahui AHY yang maju Pilkada DKI harus kalah dari Anies.

“Itu kan politik, dinamika masa lalu. Politik enggak boleh baperan, politik itu kan enggak ada teman yang abadi, kepentingan dan kesamaan visi yang kemudian yg membuat parpol menyatu,” ujarnya.

Sumber : Cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY