Fenomena Massa Rizieq, JK Minta Partai Islam Introspeksi

0

Pelita.online – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai adanya gelombang massa yang mendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab usai kepulangannya ke Indonesia disebabkan kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat secara luas.

JK menyebut akibat kekosongan kepemimpinan itu masyarakat kemudian mencari pemimpin alternatif yang dapat mewakili aspirasi mereka.

“Adanya kekosongan itu, begitu ada pemimpin yang kharismatik, katakanlah kharismatik begitu, atau ada yang berani memberikan alternatif, maka orang mendukungnya,” kata JK saat menjadi pembicara dalam webinar yang diselenggarakan oleh PKS, Jumat (20/11) malam.

Menurut dia fenomena itu menjadi suatu indikator ada proses yang perlu diperbaiki dari sistem demokrasi Indonesia.

“Kenapa ratusan ribu orang begitu? Kenapa dia tidak percayai DPR untuk bicara, kenapa tidak percaya partai Islam untuk mewakili masyarakat itu, kenapa masyarakat memilih Habib Rizieq untuk menyuarakan aspirasi,” ucap dia.

Ia menyatakan pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi penting untuk dievaluasi dan dijawab khususnya bagi partai-partai Islam, termasuk PKS.

“Juga masalah proses yang harus kita perbaiki dewasa ini. Sehingga jangan kita kembali lagi ke demokrasi jalanan, jadi partisipasi masyarakat itu bukan mendukung apa yang dipilihnya, tapi memilih jalannya sendiri, menjadi demokrasi jalanan lagi,” kata dia.

Diketahui kepulangan Rizieq ke Indonesia pada 10 November menyita perhatian publik. Pada hari kepulangannya, ribuan simpatisan menduduki Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput Rizieq.

Tiga hari setelah kepulangannya atau pada 13 November terjadi kerumunan penyambutan Rizieq di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di tempat itu, Rizieq menghadiri sejumlah agenda.

Kemudian pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Rizieq pada 14 November, ribuan orang juga menghadiri kegiatan tersebut.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY