Pelita.online – Kasus gagal ginjal akut muncul lagi di wilayah DKI Jakarta. Kompolnas meminta Bareskrim Polri segera mengusut penyebab kematian dua anak tersebut sebelum korban bertambah.
“Dengan ditemukannya kembali dua kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA), Polri perlu kembali melakukan gerak cepat untuk lidik, sidik kasus ini guna mencegah banyaknya korban anak-anak yang potensial berjatuhan,” kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).
Kompolnas mendukung langkah Dittipidter Bareskrim Polri yang mulai meminta keterangan dari pihak-pihak terkait kasus gagal ginjal akut tersebut. Dia mengapresiasi penyidikan kasus gagal ginjal akut yang sebelumnya juga dilakukan Dittipidter Bareskrim Polri.
“Kompolnas mendukung langkah sigap Dittipidter Bareskrim Polri dalam mengusut kasus GGAPA. Beberapa waktu lalu kasus ini marak, dengan korban ratusan anak, termasuk korban meninggal dunia,” ujarnya.
“Berkat kerja sama yang baik dengan BPOM dan Kemenkes, Polri berhasil menetapkan empat tersangka dan lima korporasi,” tambahnya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri sudah turun tangan usai kasus ini mencuat. Polri bakal menelusuri apa yang dikonsumsi pasien tersebut.
“Tim sedang turun untuk telusuri kembali, apa yang dikonsumsi pasien tersebut,” kata Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto saat dikonfirmasi, Senin (6/2).
Saat ditanya terkait pengawasan, Pipit melempar hal ini ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dia berharap BPOM memberikan keterangan ke publik tentang adanya kasus baru ini.
“Silahkan ditanyakan kepada BPOM langsung ya, saya rasa BPOM perlu menjelaskan ke publik terkait bagaimana pengawasannya sehingga kasus serupa bisa lolos,”ujarnya.
Sumber : Detik.com
