Gandeng IPB, LPEI Perkuat Ekosistem Ekspor Berkelanjutan

0

Pelita.Online – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan pengukuran developmental impact sebagai indikator kontribusi LPEI terhadap pengembangan ekspor nasional. Pengukuran ini sebagai indikator kontribusi LPEI terhadap pengembangan ekspor nasional dari penggunaan Penyertaan Modal Negara (PMN).

Secara agregat ekonomi atas fasilitas pembiayaan, debitur dan supply chain, developmental impact LPEI berkontribusi sebesar 8% terhadap nilai ekspor barang sepanjang periode Juli 2021-Juni 2022. Dampak developmental impact lainnya yaitu peningkatan produk domestik bruto (PDB) 2,48 kali dari pembiayaan yang diberikan serta penyerapan tenaga kerja atas aktivitas debitur LPEI termasuk supply chain debitur LPEI dari hulu hingga ke hilir secara total sebesar 50 orang per Rp 1 miliar.

“Dukungan PMN ini membuat LPEI memiliki tingkat permodalan lebih baik untuk mengatasi dinamika ekonomi dalam menjalankan mandat ke depan,” ujar Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso, dalam keterangan resmi, Kamis (13/10/2022).

Sepanjang 6 bulan pertama tahun 2022 secara year on year (yoy), total outstanding penjaminan LPEI mencapai Rp 12,4 triliun atau naik 24,5%, plafon asuransi sebesar Rp17,5 triliun atau meningkat 82,3%, dan volume trade finance mencapai Rp 8,4 triliun, melonjak sebesar 125,8%.

Adapun rasio pembiayaan UMKM terhadap total pembiayaan per Juni 2022 yakni sebesar 16,9%. Ke depannya, fokus LPEI adalah meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada sektor UMKM dengan cara berkolaborasi dengan ekosistem ekspor.

Riyani menandaskan, LPEI berkomitmen mendorong pelaku UMKM ekspor guna mewujudkan beyond finance, developmental impact, dan sustainability. Oleh karena itu bukan hanya dari sisi pembiayaan, selama tahun 2022 (per Juni) LPEI juga melakukan kegiatan dan pendampingan Coaching Program for New Exporters (CPNE) kepada 284 UMKM berorientasi ekspor di Semarang, Aceh, Jakarta, dan Bandung.

Selain itu, terdapat fasilitas market handholding untuk membantu pemasaran produk UMKM. Pada tahun 2022 (per Juni) LPEI memiliki 496 produk yang di-posting pada akun Alibaba dan melakukan business matching ke Australia, Arab Saudi, Nigeria, Korea Selatan dan Inggris. Hingga Juni 2022, jasa konsultasi LPEI telah melakukan capacity building kepada 12.901 petani atau nelayan yang menciptakan 134 desa devisa, dan melahirkan 123 eksportir baru.

sumber : beritasatu.com

LEAVE A REPLY