Garin Gandeng Inspirasi Kucumbu Tubuh Indahku ke Pementasan

0

Pelita.online – Garin Nugroho kembali menggandeng Rianto, penari inspirasi film arahannya, Kucumbu Tubuh Indahku, dalam pementasan terbaru bertajuk Planet – Sebuah Lament yang bakal digelar pada 2020 mendatang.

Ini akan menjadi kali ketiga Garin bekerja sama dengan Rianto. Garin mengatakan bahwa ia kembali menggandeng Rianto karena bakat luar biasa di dalam diri penari lengger tersebut.

“Yang paling penting sama Rianto ya pertama persahabaan. Itu penting sekali. Kedua adalah apa yang disebut bakat, keterampilan, dan keinginan untuk menemukan sesuatu,” ujar Garin dalam jumpa pers di Jakarta pada Senin (16/12).

Melanjutkan pernyataannya, Garin berkata, “Jadi kalau saya bekerja sama dengan Rianto, ada suatu proses yang saling melengkapi.”

Garin juga mengungkapkan bahwa Rianto dapat mengekspresikan pesan yang ingin ia sampaikan dengan baik melalui gerakan tubuhnya.

“Jadi seorang sutradara harus punya tubuh yang mengekspresikan diri saya, dan salah satu yang terbaik adalah Rianto,” ucap sutradara kelahiran 58 tahun silam tersebut.

Rianto sendiri mengaku tertarik untuk kembali bekerja sama dengan Garin karena sineas tersebut selalu berhasil mengangkat kesederhanaan yang kerap kali terlupakan oleh masyarakat. Menurutnya, Garin juga sangat detail dalam menggarap karya.

Pementasan Planet – Sebuah Lament menceritakan tentang ratapan dalam mencari sebuah planet di mana peradaban dituntut untuk mencari pangan dan energi baru.

“Pertunjukan ini mengisahkan ratapan alam karena keserakahan manusia yang menghancurkan alam, era ketika bumi dipenuhi benda-benda perusak lingkungan dan menjadi monster yang tidak pernah mati,” kata Garin dalam siaran persnya.

Kisah bermula setelah tsunami yang menyapu bersih peradaban hingga hanya menyisakan seorang manusia. Ia kemudian mencari harapan dan di akhir perjalanannya, lahir sebuah planet baru. Rianto sendiri bakal berperan menjadi seekor burung.

Planet – Sebuah Lament akan diselenggarakan selama dua hari dari tanggal 17-18 Januari 2020. Pementasan ini akan mengusung perpaduan budaya dari Indonesia timur (Melanesia) dan menampilkan beberapa penari daerah, yaitu Boogie Papeda, Douglas D’Krumpers, Pricillia EM Rumbiak, dan Bekha Dwaa dari Papua.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY