Jreng! Bulog Bakal Gelontorkan 555.979 Ton Beras ke Pasar

0

Pelita.Online – Pemerintah memastikan akan menggelontorkan cadangan beras pemerintah yang ada di Perum Bulog demi stabilisasi harga. Bulog pun telah diperintahkan untuk segera melepas cadangan yang per hari ini sebanyak 555.979 ton.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jumlah cadangan beras tersebut harus segera digelontorkan Bulog karena musim panen beras di tingkat petani masih akan terjadi pada Maret 2023.

“Kita akan masuk musim panen nanti di Maret, sehingga tentu sekarang yang dilakukan oleh pemerintah dalam memperkuat cadangan beras, di mana cadangan beras per hari ini sekitar 555.979 ton,” kata Airlangga saat konferensi pers secara virtual, Senin (6/2/2023).

Setelah masa panen terjadi, baru Bulog kata dia harus menyerap beras para petani, dengan demikian, stok cadangan beras pemerintah yang digelontorkan untjk stabilisasi harga pada Februari ini dapat kembali terjaga. Sebab, harga beras menurutnya sangat tergantung masa panen dan tingkat ketersediaan.

“Cadangan ini diminta untuk segera dimasukkan di pasar sehingga harga pasar bisa terjaga. Kemudian tentu nanti pada saat mulai panen kita berharap agar Bulok bisa segera menyerang gabah dari masyarakat,” ujar Airlangga.

Harga beras terpantau masih bergerak naik, melampaui harga tertinggi tahun 2022. Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras premium dan medium naik masing-masing Rp20 hari ini, Senin (6/2/2023).

Tercatat, harga beras premium terbang ke Rp13.310 per kg dan beras medium ke Rp11.680 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.

Harga beras premium saat ini sudah melampaui harga tertinggi di tahun 2022 yang tercatat di level Rp12.910 per kg, yang terjadi di bulan Desember. Begitu juga harga beras medium yang tercatat di Rp11.340 yang terjadi di bulan Desember 2022.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Indonesia akan memasuki musim panen raya beras mulai akhir bulan Februari ini. Sambil menunggu panen raya, kata dia, pemerintah akan terus menggelontorkan beras ke pasar dan diharapkan bisa semakin menekan harga beras.

“Sambil kita dorong sebentar dalam satu, dua, sampai tiga bulan ke depan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah memulai beberapa panen. Walaupun beberapa panen raya ini jatuhnya di akhir Februari, Maret atau April,” kata Arif ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (6/2/2023).

Arif menjelaskan maksudnya panen raya ketika produksi beras di atas kebutuhan atau mencapai lebih dari 2,5 juta ton.

Sambil menunggu panen raya, Mantan Dirut Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) pihaknya masih akan terus melakukan operasi pasar dengan melepas stok beras Bulog hingga 320 ribu ton ke pasar-pasar.

Termasuk stok besar di Pasar Induk Cipinang yang sebelumnya sempat menipis, hingga mengancam ketersediaan beras di DKI Jakarta.

“Pasar Induk beras Cipinang yang stoknya 12.900 ton, sekarang sudah 14.000 ton. Ini terus digelontorkan,” katanya.

sumber : cnbcindonesia.com

LEAVE A REPLY