Kesehatan belum pulih, Setnov diragukan bersaksi di sidang Andi Narogong

0

Jakarta, Pelita.Online – Ketua DPR Setya Novanto diagendakan akan mengikuti sidang dengan terdakwa Andi Narogong dalam kasus pengadaan proyek e-KTP, hari ini, Senin (9/10). Setya Novanto dijadwalkan akan jadi saksi dalam sidang tersebut.

Namun ketika dikonfirmasi, Kuasa hukum Setya Novanto (Setnov), Freidrich Yunadi belum mengetahui apakah kliennya akan hadir atau tidak di ruang sidang. Sebab, kata dia, kondisi Setnov masih belum pulih.

“Saya belum tahu, namun jika dilihat kesehatan beliau kan masih lemah dalam masa pemulihan butuh re Control dan check Up ulang,” kata kuasa hukum Setya Novanto, Freidrich Yunadi ketika dihubungi merdeka.com, Senin (9/10).

Dia mengatakan, keadaan kliennya kini kurang memungkinkan untuk bersaksi di persidangan. Menurut Yunadi, Setnov perlu waktu banyak untuk tahap pemulihan.

“Memang ada panggilan tapi kan beliau dalam keadaan sakit. Beliau ini kasian ginjalnya hampir kurang bagus. Dan komplikasi darah tinggi. Beliau stres. Karena stres bisa mati mendadak. Beliau akan chek up lagi,” ujar Yunadi.

Diketahui hari ini sidang dengan terdakwa Andi Narogong akan dihadirkan beberapa orang saksi. Salah satunya Mantan Menteri Kementerian Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Sebelumnya, Setya Novanto juga pernah jadi saksi dalam kasus proyek e-KTP dengan terdakwa dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto. Dalam kesaksiannya, kamis (6/4) lalu, Setnov akui

kenal dengam Andi Narogong pada 2009 di sebuah restoran. Kata Setnov, Andi memperkenalkan diri sebagai pengusaha konveksi. Dan mengajak kerja sama.

“Saat itu, datanglah seseorang yang mengenalkan diri sebagai Andi Narogong, dan dia menyampaikan akan jual beli kaos partai,” kata Setya Novanto di ruang sidang Tipikor, kamis (6/4).

Menurut Novanto, ia pernah bertemu lagi dengan Andi. Saat itu, Andi kembali menawarkan kerja sama pengadaan kaos untuk partai. Namun, Novanto menolak kerja sama tersebut.

“Setelah saya cek harganya mahal, maka saya tolak. Dia berusaha ketemu dan dia tawarkan produk China impor,” kata Novanto.

Setya Novanto pun membantah keterlibatan dirinya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). Setnov merasa tidak mengetahui apa pun terkait pembagian uang kepada sejumlah anggota DPR.

Merdeka.com

LEAVE A REPLY