Kontroversi Politik Racun Kalajengking

0

Jakarta, Pelita.Online – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‘kalau mau kaya, cari racun kalajengking’ bergulir jadi isu politik. Partai oposisi menyindir, partai pendukung membela.

Jokowi membahas racun kalajengking saat membuka Musrenbangnas dalam Rangka Rangka Penyusunan RKP 2019 di Hotel Gran Sahid, Jakarta, Senin (30/4/2018). Jokowi menyebut emas bukanlah komoditas yang paling mahal di dunia. Harga emas ternyata kalah jauh dibanding harga racun kalajengking.

“Ada fakta yang menarik, yang saya dapat dari informasi yang saya baca. Komoditas yang paling mahal di dunia adalah racun scorpion, racun dari kalajengking. Harganya USD 10,5 juta, artinya Rp 145 miliar per liter. Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking,” kata Jokowi.

Jokowi saat bicara soal racun kalajengking / Jokowi saat bicara soal racun kalajengking / Foto: Rengga Sancaya

 

Dia lalu bicara soal harga komoditas-komoditas mahal. Namun, menurut Jokowi, harga barang-barang supermahal tersebut belum ada apa-apanya dibanding harga waktu.

Nah, pernyataan Jokowi soal racun kalajengking ini ramai di media sosial. Sejumlah elite parpol juga menilai Jokowi tak tepat bicara soal hal itu.

“Bahwa itu disampaikan dalam acara sekelas Musrenbangnas, maka menjadi tidak tepat. Bagaimana dalam momen penting sebuah musyawarah nasional membahas soal kalajengking?” kata Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono.

Kritik juga datang dari Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono. Ferry menyebut pembahasan kalajengking itu menandakan Jokowi tak pantas lagi menjadi Presiden RI.

“Pak Jokowi harus menjelaskan dari mana dapat bahan tentang racun kalajengking. Agak mengherankan kalau pernyataan seperti ini disampaikan di hadapan peserta Musrenbangnas yang terhormat. Ya tapi kalau orang sudah anjlok elektabilitasnya dan hilang kehormatannya, ya seperti itu. Memang sudah nggak pantas lagi jadi presiden,” kata Ferry kepada wartawan, Kamis (3/5/2018).

Detik.com

LEAVE A REPLY