Malang Promosikan Wisata Halal, Langkah Gaet Wisatawan Timur Tengah

0

Pelita.online – Kota Malang terus mempromosikan wisata halal di wilayahnya untuk menarik wisatawan mancanegara, khususnya dari Timur Tengah. Pemkot setempat pun berupaya agar para pelaku wisata di sana memperoleh sertifikat halal.

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Yenny Mariati menjelaskan bahwa pihaknya telah memfasilitasi 20 perusahaan untuk mengantongi sertifikat halal. Namun karena anggaran yang terbatas dari pemerintah, ia mendorong agar pelaku wisata lain mau mengurusnya dengan anggaran secara mandiri.

“Biayanya bagi perusahaan tidak terlalu besar, tergantung itemnya, antara Rp 2,5 Juta sampai Rp5 Juta,” kata Yenny.

Sejauh ini, ada 12 perusahaan yang telah mengajukan untuk mengisi blanko. Sebagian besar merupakan hotel berbintang, rumah makan serta restoran. Seluruhnya ditargetkan memperoleh sertifikasi halal tahun ini.

ADVERTISEMENT

Program wisata halal ini menjadi salah satu upaya untuk menarik wisatawan dari Timur Tengah. Sebab wisatawan yang berasal dari Timur Tengah memiliki kebiasaan berwisata secara berkelompok dan menghabiskan waktu di destinasi jauh lebih lama.

Kebiasaan itu membuat perputaran uang akan terjadi lebih signifikan. Selain tingkat hunian atau menginap dalam jangka lebih panjang, akan berimbas pada pusat oleh-oleh dan perbelanjaan di Kota Malang sehingga menguntungkan UKM dan IKM di kota itu.

Selama ini, kebanyakan wisatawan Timur Tengah lebih memilih Malaysia saat berwisata ke Asia ketimbang negara-negara di Asia lainnya. Sebab, negara tetangga itu dikenal sebagai destinasi wisata halal.

Dalam rangka menggiatkan wisata halal Pemkot Malang juga menggelar Bazar Wisata Halal. Lewat bazar itu diharapkan tumbuh kepercayaan soal kehalalan produk UMKM yang nantinya berdampak juga pada pariwisata di sana. “Sambil menata wisata halal, ke depan kami juga ingin mengangkat UMKM dengan produk-produknya yang juga terjamin kehalalannya,” kata Wali Kota Malang Sutiaji.

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY