Pelita.online – Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto menilai, industri halal berperan cukup signifikan dalam menjaga kinerja neraca perdagangan Indonesia tetap surplus. Hal ini salah satunya terlihat dari kinerja ekspor Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Seperti diketahui, sebagian besar negara-negara OKI mayoritas penduduknya beragama Islam yang memiliki tuntutan standard compliance atas jaminan produk halal yang cukup tinggi. Secara ukuran pasar, negara-negara OKI merupakan pasar yang besar, terdiri dari 57 negara dengan total populasi muslim sebesar 1,86 miliar jiwa.
“Kinerja perdagangan Indonesia dengan negara-negara OKI menunjukkan performa yang cukup baik. Indonesia mampu mencatat surplus US$ 2,2 miliar (Januari- Juli 2020) di mana mampu membukukan ekspor ke negara-negara OKI sebesar US$ 10,94 miliar dolar,” kata Agus Suparmanto dalam webinar Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia, Sabtu (24/10/2020).
Mendag menyampaikan, produk pertanian memiliki kontribusi tertinggi bagi ekspor Indonesia ke negara-negara OKI sebesar US$ 2,6 miliar atau sekitar 25 persen total ekspor Indonesia ke pasar tersebut.
“Kinerja ekspor Indonesia ke negara-negara Muslim periode Januari-Juli 2020 yang baik tidak bisa dilepaskan dari peran produsen produk halal Indonesia, khususnya untuk produk makanan, kosmetik dan obat-obatan. Ketiga produk ini berkontribusi total senilai US$ 515,79 juta,” ujar Mendag.
Menurut Mendag, walaupun performa neraca perdagangan Indonesia di negara-negara OKI sudah positif, Indonesia belum terlihat berperan maksimal sebagai kiblat produk halal dunia, khususnya bagi makanan, kosmetik dan obat-obatan.
“Pangsa pasar ekspor bagi ketiga produk Indonesia ke negara-negara OKI masih jauh berada di bawah negara-negara non-muslim, seperti Brazil, Perancis, Amerika Serikat dan Jerman,” ujar Mendag.
Sumber:BeritaSatu.com