MPR RI Ingatkan Jangan Sampai Tragedi Rohingya Terjadi di Indonesia

0

Jakarta, Pelita.Online – Anggota Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR), Yandri Susanto menegaskan tragedi kemanusiaan yang menimpa kaum minoritas Islam di Rohingya, Myanmar, memprihatinkan. Hal ini bertentangan dengan sila kedua Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab.

“Yang terjadi di Rohingya apakah beradab? Itu tidak Pancasilais. Kalau di Indonesia ada yang menistakan dan menghina kemanusiaan, itu tidak Pancasilais,” kata Yandri Susanto, dalam siaran pers yang diterima, Selasa (5/9).

Sebelumnya politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu sempat mengajukan interupsi untuk meminta perhatian pada tragedi kemanusiaan di Myanmar. Kata Yandri, dia sengaja melakukan interupsi untuk meminta pemerintah melakukan langkah nyata untuk kemanusiaan di Rohingya. Menurut Yandri, apa yang terjadi di Myamnar adalah biadab. Kekejaman dilakukan terhadap orang tua, wanita bahkan anak-anak. Rumah-rumah penduduk dibakar.

“Itu kelakuan biadab, memilukan dan menyedihkan. Penistaan yang luar biasa,” katanya.

Maka dengan demikian, dia meminta kewaspadaan agar jangan sampai tragedi kemanusiaan di Rohingya terjadi di Indonesia. Sebab, nilai-nilai Pancasila sekarang ini mulai tergerus. Lanjutnya, saat ini nilai-nilai Pancasila tergerus karena masuknya pengaruh dari luar. Selain itu, juga mulai tidak peduli dengan Pancasila.

“Ini sudah menjadi lampu kuning. Kalau Pancasila sampai hilang bisa berbahaya untuk kelangsungan Indonesia,” ujarnya.

Yandri berharap kepada peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR untuk menjaga, merawat, dan memelihara Pancasila. Menjaga Empat Pilar, lanjut Yandri, bukan cuma tugas MPR tapi tugas semua elemen masyarakat termasuk Ormas. “Kalau hanya anggota MPR saja yang melakukan Sosialisasi Empat Pilar tidak akan mampu, tetapi harus melibatkan semua pihak,” kata Yandri.

Republika.co.id

LEAVE A REPLY