Nadiem: Sekolah Tidak Boleh Paksa Orangtua untuk Pembelajaran Tatap Muka

0

Pelita.online – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menegaskan sekolah tidak boleh memaksa orangtua agar mengizinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas, sekalipun sekolah sudah diperbolehkan mulai membuka sekolah sejak sekarang. Nadiem mengatakan keputusan terakhir untuk membawa anak ke sekolah tetap berada di tangan orangtua.

“Semua sekolah sekarang yang sudah guru-gurunýa dilakukan vaksin untuk segera memenuhi checklist dan langsung menawarkan opsi tatap muka. Yang tidak boleh dipaksa itu orang tuanya,” kata Nadiem dalam dialog bertema “Persiapan Pembelajaran Tatap Muka” yang digelar secara virtual oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPEN), Kamis (1/4/2021).

Nadiem mengatakan orangtua masih bebas memilih untuk mengizinkan atau tidak anaknya mengikuti sekolah tatap muka.

“Di rumah saja lewat PJJ (pembelajaran jarak jauh), itu adalah haknya masing-masing oleh orangtua tapi sekolah yang gurunya sudah divaksin wajib melaksanakan tatap muka terbatas,” kata Nadiem.

Nadiem menambahkan sekolah diberikan fleksibilitas untuk menentukan waktu tatap muka dalam setiap minggu. Sekolah juga bisa menerapkan sistem rotasi sehingga syarat protokol keseehatan bisa tetap terpenuhi.

“Bisa dia masuk sekolah dua kali seminggu, tiga kali seminggu. Terserah asal maksimal 50% kapasitasnya karena protokol kesehatan barunya itu bukan seperti sebelum pandemi, sangat ketat,” kata Nadiem.

SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 telah dikeluarkan Selasa (30/3/2021). Menurut Nadiem, SKB itu bukan mengatur sekolah tatap muka untuk dimulai pada tahun ajaran baru Juli mendatang, tapi justru meminta sekolah-sekolah yang sudah siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka secepatnya.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY