NasDem Tak Masalah Ajakan Konvensi Capres di 2022 Ditolak

0

Pelita.online – NasDem menyebut setiap partai politik memiliki hak untuk menolak ajakan konvensi capres pada 2022 mendatang. NasDem menjelaskan konvensi capres memiliki tujuan untuk beri kesempatan kepada putra terbaik bangsa mencalonkan diri sebagai presiden.

“Ya kan gini, NasDem itu parpol yang punya kebijakan otoritas sendiri bahwa kalau ada partai yang menolak itu hak partai sendiri. Namun NasDem melihat bahwa metode konvensi itu metode terbaik untuk beri kesempatan pada anak-anak negeri, pada rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin yang memang diharapkan,” kata Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, saat dihubungi, Jumat (26/2/2021).

Ahmad Ali mengatakan konvensi capres ini dimaksudkan agar tidak ada ego sentris partai untuk selalu mengajukan kader-kader partai. Melainkan, untuk mengajukan putera terbaik bangsa sebagai calon presiden.

“Di sini tidak ada ego sentris partai harus dari partai, kami lihat kontestasi pilpres itu adalah kontestasi unutk memilih pemimpin atau putera terbaik yang dimiliki bangsa ini, tidak dibatasi oleh partai tertentu, dimonopoli oleh kader-kader partai,” ucapnya.

Ahmad Ali menyebut sejauh ini sudah ada sejumlah partai yang ikut mematangkan ide konvensi capres ini. Meski begitu, dia menegaskan tidak ada desakan untuk semua partai ikut dalam konvensi capres.

“Nah bahwa kita juga sadar betul tidak mengharapkan semua partai bersama-sama NasDem untuk melakukan konvensi, karena ada kontestasi demokrasi yang kita harapkan dari situ bahwa ada satu dua partai tidak setuju itu hak mereka, bahwa ada partai yang setuju itu juga hak mereka. Yang pasti bahwa NasDem akan melakukan konvensi capres itu setelah memiliki koalisi, dan saat ini sudah ada beberapa partai yang sedang kami matangkan unutk kemudian bersama sama lakukan kovensi itu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmad Ali membantah isu terkait konvensi capres ini demi mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Menurutnya siapapun termasuk Ridwan Kamil, Ganjar, dan tokoh lainnya bisa saja menjadi calon terbaik yang dipilih oleh masyarakat dalam konvensi capres ini.

“Justru konvensi ini adalah membantah isu-isu bahwa NasDem akan mencalonkan orang per orang, tapi sekali lagi metode konvensi ini adalah metode yang terbuka untuk siapapun, jadi bisa jadi Anies, bisa jadi Ridwan Kamil, bisa jadi Ganjar, bisa jadi siapapun yang nanti ikut konvensi tersebut. Nah padahal kalau kemudian isunya adalah konvensi untuk Anies, kenapa harus melalui konvensi? Kita tunnjuk aja langsung, kita calonkan aja langsung, ya kan?” ungkap Ali.

Sebelumnya, Partai NasDem mengumumkan akan menggelar konvensi capres tahun 2022. Konvensi ini merupakan wujud keterbukaan Partai NasDem bagi anak-anak bangsa yang pantas dan berkualitas untuk memimpin bangsa dan negara sesuai amanat konstitusi.

“Partai NasDem akan secara serius menyelenggarakan konvensi calon presiden pada 2022,” kata Sekjen DPP Partai NasDem Johnny G Plate saat konferensi pers secara daring seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/2/2021).

“Konvensi ini akan mengedepankan prinsip transparansi dan bottom-up, sehingga berefek positif pada penguatan kelembagaan partai sebagai ruang dan basis rekrutmen kepemimpinan nasional,” lanjut Johnny.

NasDem mengajak partai politik lain berkoalisi dengan kesamaan visi dan misi. Koalisi lebih awal ini dilakukan agar calon presiden yang dihasilkan dari konvensi telah memiliki tiket untuk maju di Pilpres 2024.

“Dengan tujuan agar konvensi capres menghasilkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memiliki atau mendapat tiket untuk ikut dalam pemilihan presiden 2024,” paparnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY