Pantau Suku Bunga Fed & Deviden Jumbo RI, IHSG Liar Lagi?

0

pelita.online – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak liar Rabu kemarin. Sempat menguat ke kisaran 6.867,33, IHSG malah berbalik turun dan berakhir melemah 0,2% ke 6.819,17.

Sebanyak 286 saham melemah, 239 saham menguat sementara 189 saham lainnya tidak bergerak. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi mencapai sekitar Rp10,23 triliun dengan melibatkan 18,54miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali.

Pelaku pasar saat ini masih menebak-nebak apakah bank sentral AS (The Fed) akan kembali menaikkan suku bunganya atau tidak. Data tenaga kerja AS yang akan dirilis besok malam bisa memberikan gambaran lebih jelas.

Sementara itu dari dalam negeri, bagi-bagi dividen jumbo sektor batu bara sudah dimulai dari emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Hal ini bisa memberikan dampak positif ke sektor energi, sekaligus mendongkrak kinerja IHSG.

Secara teknikal dilihat pada grafik harian, IHSG membentuk pola Double Bottom, yang menjadi sinyal pembalikan arah. Ke depannya, IHSG bisa terus menguat tetapi harus mampu menembus konsisten di atas Neckline pola tersebut di kisaran 6.950.

Sebelum mencapai Neckline, IHSG perlu melewati 6.850 hingga 6.870 yang berada di dekat rerata pergerakan 100 hari (moving average 50/MA 50) dan menjadi resisten terdekat.

Penembusan konsisten ke atas level tersebut akan membawa IHSG ke 6.900 hingga 6.950.

Indikator Stochastic pada grafik 1 jam berada di kisaran 50.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Support terdekat berada di 6.800, yang akan menahan penurunan IHSG. Selama bertahan di atasnya IHSG berpeluang kembali menguat.

Sementara jika level tersebut ditembus dengan konsisten, IHSG berisiko turun lebih jauh ke 6.770 – 6.760.

sumber : cnbcindonesia.com

LEAVE A REPLY