Perang Dagang AS-China Cair, Bikin Rupiah Lebih Stabil di 2019

0

Pelita.Online, Jakarta Tensi ketegangan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China diperkirakan akan menurun pada 2019. Hal tersebut bakal berdampak baik bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, turunnya tensi ketegangan mulai terlihat dengan digelarnya perundingan soal perang dagang yang pada tahun lalu gencar dilakukan antara AS dan China.
“Yang perlu kita cermati sekarang justru bagaimana kelanjutan positif dari perundingan perdagangan antara AS dan China. Kan semakin hari semakin ada tanda titik temu untuk mencari kesepakatan-kesepakatan,” ujar dia di Jakarta, Kamis (3/1/2019).
Dengan cairnya ketegangan tersebut, lanjut Perry, diharapkan bisa menurunkan potensi ketidakpastian global yang selama ini terjadi. Selain itu, ekonomi dunia di 2019 ini tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kalau ini terjadi, tentu dampak negatif yang selama ini diperkirakan baik kepada AS maupun China tidak seburuk (selama ini). Kan ketegangan AS dan China akan memberikan dampak yang negatif terhadap kedua ekonomi. Ekonomi ASdan China akan lebih rendah kalau ketegangan terus terjadi. Dan itu tidak baik bagi pertumbuhan ekonomi global. Tapi berita positif ada tanda-tanda perundingan perdagangan. Moga-moga itu tidak memperburuk situasi dan keuangan global,” jelas dia.
Sementara bagi Indonesia, kata Perry, mencairnya ketegangan antara AS dan China akan membuat nilai tukar rupiah lebih stabil. Meski bayang-bayang ketidakpastian ekonomi dunia masih akan ada di 2019 ini. ‎
“Berbagai kondisi di eksternal ini kenapa kami melihat rupiah akan lebih stabil dan lebih cenderung menguat karena ketidakpastian ekonomi dan keuangan global di 2018 memang masih berlanjut di 2019, tetapi tidak setinggi di 2018 dan akhirnya akan memberikan faktor positif bagi nilai tukar ke depan,” tandas dia.
Liputan6.com

LEAVE A REPLY