PKS Berharap Tak Oposisi Sendirian, PAN: Tak Usah Terjebak Dikotomi

0

Pelita.online – PKS berharap partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019, selain Gerindra, menjadi oposisi. Menanggapi itu, PAN menegaskan tidak mau terjebak istilah ‘oposisi’ atau ‘nonoposisi’.

“Saya tidak mau terjebak dalam dikotomi oposisi atau nonoposisi. Oposisi itu bukan sebuah posisi, tetapi sikap politik yang ditunjukkan secara konsisten dalam waktu yang cukup lama,” ujar Sekjen PAN Eddy Soeparno saat dihubungi, Selasa (29/10/2019) malam.

Eddy mengatakan sikap PAN sudah sangat jelas. PAN akan mendukung kebijakan pemerintah yang menyejahterakan rakyat dan akan memberikan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat.

“Saya dalam hal ini PAN sudah mengatakan dari awal, kita mendukung kebijakan pemerintah, terutama kebijakan yang pro-pertumbuhan ekonomi, pro-rakyat, pro-penyerapan tenaga kerja. Tapi PAN tetap memberikan ruang untuk memberikan masukan yang sifatkan korektif, konstruktif, dan objektif,” kata dia.

Eddy mengatakan PAN tidak mau terjebak soal posisi di dalam atau di luar pemerintah. Namun, Eddy menegaskan PAN akan menunjukkan sikap politik yang nyata, yaitu mendukung kebijakan yang pro-rakyat serta memberikan masukan kepada pemerintah.

“Jadi saya tidak mau mengatakan posisi kita A, posisi kita B, nggak. Kita tunjukkan dalam sebuah sikap politik yang nyata dan itulah sikap politik kita, nggak usah dikasih judul,” imbuh Eddy.

“Tidak usah terjebak dalam dikotomi oposisi atau nonoposisi,” tegasnya.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap tidak menjadi oposisi sendirian. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera berharap 4 partai mantan rekan koalisi di Pilpres 2019 menjadi oposisi.

“Terkait dengan oposisi sekarang, sampai sekarang saya berdoa semua partai politik pendukung Prabowo-Sandi jadi oposisi. Sekarang Gerindra masuk (koalisi), sekarang sisa PAN, Demokrat, PKS, Berkarya, berharap empat-empatnya bersama,” kata kata Mardani, dalam diskusi ‘DPR RI 2019-2024 Antara Kritik dan Harapan’, di The Indonesian Institute, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY