Puan: Partisipasi Pemilih Pilkada Tinggi, Program Nyata Calon Terpilih Dinanti Warga

0
Ketua DPR Puan Maharani (kanan) didampingi Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) pidato pengantar dalam rangka Sidang Bersama DPR-DPD di Ruang Rapat Paripurna, Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.

Pelita.online – Ketua DPR Puan Maharani mengapresiasi pelaksanaan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 berjalan lancar dan aman. Menurut Puan, tingginya angka partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak menunjukkan kepercayaan masyarakat pada proses demokrasi di Indonesia.

“Alhamdulillah, Pilkada Serentak 2020 telah berlangsung lancar dan aman,” kata Puan, dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Berdasarkan catatan pemerintah dan penyelenggara pilkada, partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2020 yang digelar di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, mencapai 75,83%. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pelaksanaan Pilkada sebelumnya atau di era normal.

“Angka partisipasi ini lebih tinggi daripada pelaksanaan pilkada-pilkada di era normal. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi,” ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.

Puan menegaskan, kepercayaan masyarakat itu harus disambut oleh para calon yang terpilih untuk merumuskan dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang baik. Khususnya terkait penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya, serta untuk meningkatkan kesejahteraan warga, sesuai harapan masyarakat yang membuat mereka tetap antusias datang ke TPS dan memilih meski di era pandemi.

“Program-program nyata dari para calon yang terpilih sangat diharapkan warga, terutama dalam penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya,” ungkap Puan.

“Sebab di saat-saat seperti ini, setiap daerah memerlukan sosok pemimpin yang bisa mengambil keputusan-keputusan penting, dan mempercepat kerja-kerja pemerintah daerah untuk membantu warganya,” sambung perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI tersebut.

Selanjutnya, Puan meminta pemerintah dan penyelenggara pilkada untuk segera melakukan evaluasi terutama terkait protokol kesehatan selama pelaksanaan Pilkada.

“Lakukan tes, tracing dan treatment bila ada pemilih maupun penyelenggara yang terinfeksi virus corona selama pelaksanaan Pilkada Serentak untuk mencegah adanya klaster pilkada,” kata alumni Fisip Universitas Indonesia tersebut.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY