Ratu Elizabeth II Wafat, Bursa Saham London Tetap Buka

0

Pelita Online – Indonesia — Bursa Efek London tetap beroperasi mulai pukul 08.00 BST, Jumat (9/9), di tengah kabar duka wafatnya Ratu Elizabeth II.
Manajemen bursa juga menyampaikan bela sungkawa atas kepergian penguasa Inggris selama 7 dekade itu.

“Kami sangat berduka atas meninggalnya Yang Mulia Ratu Elizabeth II. Simpati dan belasungkawa kami bersama Keluarga Kerajaan,” tulis Bursa Efek London di situs resminya.

Bursa Saham London dikabarkan baru akan libur pada hari pemakaman Ratu Inggris Elizabeth II. Hal itu mengacu pada dokumen ‘London Bridge’.

London Bridge sendiri merupakan serangkaian rencana dari kerajaan setelah Sang Ratu meninggal. Rencana terkait pengumuman kematian, persemayaman, ritual, hingga pemakaman.

Dilansir dari The Guardian, dalam London Bridge, pemakan Elizabeth II akan dilaksanakan pada hari kesembilan setelah kematiannya.

Pada saat pemakaman itu, Inggris akan menjadikan hari itu sebagai hari libur. Toko-toko dan bank akan tutup.

Selain itu, pasar saham pun tidak akan dibuka alias libur. Kendati demikian, Bursa Efek London belum mengumumkan secara resmi apakah akan tutup atau tidak.

Ratu Inggris Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis (8/9) pukul 16.30 waktu setempat di Istana Balmoral, Skotlandia.

Kabar itu dikonfirmasi pertama kali oleh kerajaan lewat media sosial. “Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini,” cuit The Royal Family.

Sebelumnya, Tim Dokter Kerajaan Inggris menyatakan khawatir akan kesehatan Sang Ratu. Ratu yang berkuasa selama 70 tahun itu sempat dalam pemantauan intensif dari tim dokter di Istana Buckingham, demikian dikutip The Guardian.

Tim Dokter juga sempat merekomendasikan agar Elizabeth lebih banyak istirahat daripada menghadiri sejumlah acara.

Setelah Elizabeth meninggal, putra sulungnya, Pangeran Charles kini menjadi Raja Inggris. Pihak kerajaan Inggris kemudian mengumumkan raja baru Inggris akan secara resmi dikenal sebagai Charles III.

Charles akan memulai babak baru dari era pemerintahan sang ibu yang dimulai sejak 1952.

Ketika Charles menjadi raja, putra sulungnya yakni Pangeran William mewarisi wilayah Cornwall selain gelar Duke of Cambridge saat ini.

Sumber: cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY