Rencana Darmin Gelontorkan Beras Impor Jelang Ramadan

0

Jakarta, Pelita.Online Pemerintah akan menstabilkan harga beras jelang Ramadan tahun ini. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, cara membuat harga beras stabil adalah mengucurkan beras hasil panen raya maupun beras impor yang kini tersebar di gudang-gudang Bulog.

Darmin mengatakan, jika pasokan beras hasil panen raya tak mencukupi, maka beras impor akan digelontorkan. Saat ini beras impor yang tersebar di gudang jumlahnya 261 ribu ton.

Selain itu, kata Darmin, beras-beras itu bukan cuma disimpan, tapi disiapkan untuk intervensi pasar saat harga melonjak.vDarmin telah meminta kepada Satgas Pangan, Bulog, dan kementerian terkait agar tak mengunci gudang-gudang beras. Tujuannya supaya proses penyaluran beras nanti tak terkendala.

Berikut rencana Darmin menggelontorkan beras impor untuk stabilkan harga jelang Ramadan nanti:

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution, akan menggelontorkan beras impor di gudang Bulog. Langkah ini diambil apabila jelang bulan Puasa nanti harga beras tak kunjung turun.

“Kita akan melakukan intervensi pasar. Selama masih ada beras dari dalam negerinya ya itu, kalau enggak ada ya kita pakai beras impor. Apa masalahnya dikira itu mau disimpan-simpan,” kata Darmin.

Darmin juga telah meminta kepada seluruh lembaga yang berwenang membantu menstabilkan harga beras. Dia juga meminta gudang-gudang beras Bulog jangan digembok, sehingga tak menyulitkan saat mau menggelontorkan beras impor.

Selama ini beras impor dari Thailand dan Vietnam langsung dikirim ke gudang Bulog setelah turun dari kapal. Satgas pangan menjaga beras tersebut agar tak keluar selama masa panen padi yang berlangsung dari Februari-April 2018.

“Saya sudah minta menteri, kantor staf kepresidenan, satgas, itu adalah kewenangan Bulog, jangan digembok-gembok gudangnya. Kita mau menurunkan harga supaya kembali normal menjelang bulan puasa dan Lebaran,” imbuhnya.

Namun, Darmin enggan berkomentar jumlah beras impor yang bakal digelontorkan.

“Nggak perlu dibilang berapa. Kita operasi pasar untuk mendorong harga turun ke harga normalnya,” tegasnya.

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution, menjelaskan beras impor tak akan disimpan-simpan. Beras tersebut akan dipakai untuk intervensi pasar agar harga turun jelang Ramadan.

Oleh sebab itu dia meminta gudang-gudang Bulog jangan digembok. Selama ini beras impor turun dari kapal langsung dikirim ke gudang Bulog. Satgas pangan mengawasi gudang-gudang Bulog agar tak keluar selama masa panen raya.

“Saya sudah minta menteri, Kantor Staf Presiden, satgas, itu adalah kewenangan Bulog. Jangan digembok-gembok gudangnya, kita mau menurunkan harga supaya kembali normal menjelang bulan puasa dan Lebaran,” jelasnya.

Menurut Darmin, dalam intervensi pasar jelang Ramadan, pemerintah memiliki opsi mengucurkan beras impor atau beras hasil panen raya. Namun, apabila beras dalam negeri tak mencukupi, maka beras impor akan digelontorkan ke pasar.

“Kita akan melakukan intervensi pasar selama masih ada beras dari dalam negerinya ya itu. Kalau enggak ada ya kita pakai beras impor, apa masalahnya dikira itu mau disimpan-disimpan,” kata Darmin.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti memutuskan untuk menggunakan beras impor. Beras tersebut akan digunakan dalam operasi pasar jelang puasa.

“Untuk operasi pasar murah, itu kita campur semua (beras impor dan serapan lokal),” ungkap Djarot.

Lebih lanjut, Djarot mengatakan operasi pasar tersebut telah dilaksanakan sejak kemarin dan akan dilaksanakan hingga jelang puasa dengan total 400 ribu ton.

“Targetnya sampai nanti menjelang puasa sekitar 400 ribu ton. Sekarang baru jalan kemarin ya, tadi malam,” sambungnya.

Perihal harga, ia mengatakan akan menjual beras sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Ada tig jenis beras yang akan dijual, yakni beras bulog dan beras medium serta premium.

“Harganya sekitar Rp 8.600/kg di eceran. Kalau beras Bulog yang bagus itu HET,” ungkapnya.

detik.com

LEAVE A REPLY