Rupiah Lesu Lawan SGD, Melemah 8,5% Sejak Awal Tahun

0

Pelita.Online – Pagi ini kurs rupiah  lesu di hadapan dolar Singapura. Aliran modal yang masuk ke obligasi pemerintah Singapura, disinyalir jadi salah satu penyebabnya.

Pada Jumat (19/10/2018), pukul 09:25 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 11.007,31. Rupiah melemah 0,14 % dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Sejak awal tahun, rupiah telah terdepresiasi hingga 8,55% terhadap SGD.

Instrumen pasar keuangan Singapura sedang dilirik investor, salah satunya obligasi pemerintah Singapura tenor 10 tahun. Yield obligasi tenor 10 tahun pagi ini berada di level 2,588% atau turun sekitar 2 basis poin dari yield hari sebelumnya yaitu 2,60%.

Penurunan yield mengindikasikan harga obligasi naik didorong tingginya permintaan di pasar. Tingginya minat investor disinyalir akibat rilis data positif dari neraca perdagangan yang surplus hingga US$ 2,68 miliar.  Ini lebih tinggi dibandingkan surplus neraca perdagangan Indonesia yang hanya US$ 230 juta di periode yang sama.

Surplus neraca perdagangan Singapura yang lebih tinggi, memicu penilaian jika cadangan devisa Singapura akan semakin melimpah. Sebagai informasi, cadangan devisa Singapura per September sebesar US$ 291,3 miliar. Sementara Indonesia hanya sebesar US$ 114,8 miliar.

Melimpahnya cadangan devisa memperlihatkan ekonomi Singapura lebih tahan terhadap risiko eksternal. Kondisi ini memberi kenyamanan bagi investor untuk berinvestasi di Singapura, sehingga aliran modal pagi ini masuk ke pasar keuangan negara tersebut.

Sementara itu, pelemahan yang ada mendorong harga jual dolar Singapura menembus di atas Rp 11.150/SG$. Berikut data kurs mata uang tersebut di empat bank utama nasional hingga pukul 09:42 WIB:

Bank Harga Beli Harga Jual
Bank Mandiri Rp 10.802,00 Rp 11.122,00
Bank BNI Rp 10.900,00 Rp 11.160,00
Bank BRI Rp 10.932,98 Rp 11.124,45
Bank BCA Rp 10.829,00 Rp 11.054,00


TIM RISET CNBC INDONESIA     

 

LEAVE A REPLY