Sri Mulyani Rinci Negara yang Ekonominya Tertekan Hebat Akibat Delta

0

Pelita.Online – Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan sederet ekonomi dunia yang melambat gara-gara penyebaran varian delta covid-19.
Ia menyampaikan rata-rata perlambatan terjadi pada kuartal III 2021 saat kasus varian delta tengah tinggi-tingginya. Selain Indonesia yang melambat menjadi 3,5 persen, ia menyebut Singapura juga melambat dari 15,2 persen pada kuartal II menjadi 7,1 persen pada kuartal III tahun sama.

Selain itu juga ada Thailand yang ekonominya terkontraksi menjadi 0,3 persen dari 7,6 persen di kuartal II 2021. Senasib, ekonomi Vietnam juga terkontraksi dari 6,6 persen menjadi minus 6,2 persen.

Tidak hanya negara di kawasan ASEAN, dia menyebut koreksi juga terjadi pada ekonomi raksasa dunia, seperti China yang ekonominya melambat dari 7,9 persen menjadi 4,9 persen. Lalu AS juga mengalami koreksi dari 12,2 persen menjadi 4,9 persen.

“Kuartal III 2021 sesudah terjadinya varian delta memang mengalami penurunan dan ini menyebabkan outlook keseluruhan tahun banyak yang mengalami koreksi,” kata Ani, akrab sapaannya, dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (21/12).

Selain diintai pandemi covid-19, Ani menyebut pertumbuhan ekonomi dunia juga diancam oleh risiko kenaikan inflasi. Akibat inflasi, berbagai negara pun memutuskan menaikkan suku bunganya guna menjinakkan kenaikan harga barang.

Ani mencontohkan Brasil yang menaikkan suku bunga sebesar 725 basis poin sepanjang 2021 untuk menekan inflasi yang sempat menyentuh 10,7 persen. Lalu juga ada Rusia yang memangkas 425 basis poin suku bunganya usai inflasi menyentuh level 8 persen.

Hal serupa juga dilakukan oleh Meksiko, Afrika Selatan, Korea Selatan, dan Inggris.

“Ini akan memberi stance policy dalam menangani tekanan inflasi dan akan memberikan dampak secara global, terutama negara-negara yang menghadapi kerentanan makin tinggi,” tutupnya.

sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY