Sriwijaya Air Batasi Kursi ‘Gratis’ Program Terbang Sepuasnya

0
Ilustrasi

Pelita.Online, Jakarta – Sriwijaya Air mengaku mulai membatasi kursi terbang bagi anggota SJ Travel Pass, program terbang gratis satu tahun penuh hanya dengan membayar Rp12 juta. Melalui surat elektronik yang dikirimkan kepada anggota, manajemen menyebut menyesuaikan alokasi kursi dalam setiap penerbangan.

“Penerbangan dengan pesawat Boeing 737-800 atau 737-900 alokasi 75 seat (kursi). Penerbangan dengan Boeing 737-300 atau 737-500 alokasi 35 seat. Penerbangan dengan tipe pesawat ATR 72-600 alokasi 15 seat,” tulis Sriwijaya Air dalam dokumen

Penyesuaian itu dilakukan mulai Senin, 22 Oktober 2018 lalu. Penyesuaian juga terkait kondisi bisnis penerbangan yang kurang berpihak.
“Kami juga mengimbau seluruh member (anggota) untuk melakukan pembukuan lebih awal, terutama untuk penerbangan hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan Senin,” terang dokumen tersebut.

Hal senada juga disampaikan petugas layanan pelanggan Sriwijaya Air, Ical. Menurut dia, apabila tiket habis bagi anggota SJ Travel Pass, maka kuota atau alokasi yang tersedia sudah penuh.

“Untuk anggota SJ Travel Pass ada alokasi kursi. Sehingga, kalau cek jadwal dan jam keberangkatan habis, berarti penerbangan tersebut sudah terisi penuh,” jelas Ical

Memang, ia melanjutkan konsumen SJ Travel Pass banyak menyampaikan keluhannya. Namun, keluhan tersebut langsung disampaikan ke tim produk terkait. Meskipun, hingga kini belum ada tindak lanjut dari tim terkait.

“Kalau ada respons dari Tim SJ Travel Pass, pasti akan diteruskan kepada seluruh anggota, baik melalui email maupun pesan singkat,” jelasnya.

CNN Indonesia sudah berusaha menghubungi manajemen Sriwijaya Air, namun manajemen belum juga merespons hingga berita ini diturunkan. Di antaranya, Direktur Utama Sriwijaya Air Chandra Lie, Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Agus Soedjono dan Retri Maya.

Ali Akmal (34 tahun), salah satu anggota SJ Travel Pass berkomentar kebijakan alokasi kursi tidak sesuai dengan perjanjian awal. Ali terdaftar menjadi anggota SJ Travel Pass sejak Mei 2018. Namun, memasuki Desember 2018, ia mengaku kesulitan mendapatkan tiket terbang sebagai anggota SJ Travel Pass.
“Ketika saya masuk sebagai member, tiketnya sold out (habis terjual). Tapi, ketika masuk sebagai penumpang biasa (nonmember), tiket masih ada dan bisa dipesan. Hampir semua destinasi sudah sold out untuk member (anggota),” papar Ali.

Pengalaman pahit sebagai anggota SJ Travel Pass juga dialami oleh Novita Anggelina (29 tahun). Ia menyatakan banyak kursi pesawat yang kosong ketika lepas landas. Padahal, Sriwijaya Air menginformasikan kepada anggota SJ Travel Pass seluruh tiket ludes terjual.

“Saat masuk ke pesawat keadaan pesawat kosong, banyak kursi yang tidak terisi, padahal banyak anggota yang membutuhkan kursi tersebut,” tandas Novita.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY