Surya Paloh-AHY Sepakat Lawan Wacana Sistem Pemilu Tertutup

0

Pelita.online – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sepakat untuk menolak isu wacana penerapan sistem pemilu proporsional tertutup di Pemilu 2024.
Kesepakatan itu diambil usai keduanya bertemu di kantor DPP Partai Demokrat, Rabu (22/2). Paloh pada kesempatan itu mengunjungi Ketua Umum rekan partai koalisinya sebagai kunjungan balasan setelah AHY sempat ke markas NasDem beberapa waktu lalu.

“Tadi secara khusus kami membahas, luar biasa Pak Surya Paloh ini mengatakan akan menjadi yang terdepan dan kami akan menjadi yang terdepan, NasDem maupun Demokrat, untuk menolak isu yang saat ini juga terus meresahkan, yaitu wacana sistem pemilu proporsional tertutup versus proporsional terbuka,” kata AHY kepada awak media usai pertemuan.

AHY menyebut sistem proporsional terbuka yang mencoblos caleg sebagai yang terbaik dan paling relevan dengan demokrasi di Indonesia.

Menurut dia, sistem proporsional tertutup yang hanya mencoblos partai itu justru akan membawa Indonesia mundur belasan tahun. Wacana sistem tersebut hanya akan merugikan masyarakat yang ingin keterbukaan dalam Pemilu.

“Rugilah kita semua karena hak rakyat dirampas, bukankah kita ingin memilih yang terbaik, baik para wakil rakyat maupun pemimpin kita di negeri ini,” ucap dia.

Sementara itu, Surya Paloh menilai sistem proporsional tertutup hanya akan mencoreng nama baik dan prestasi yang telah dilakukan pemerintah saat ini. Sebagai partai koalisi pemerintah, NasDem berkomitmen untuk menjaga prestasi yang telah dicapai.

Dia mengaku khawatir wacana pemilu proporsional tertutup hanya akan mengancam stabilitas nasional. Paloh merasa perlu menyatakan hal itu sebab dirinya memprediksi gangguan stabilitas nasional jika sistem proporsional tertutup diberlakukan.

“Kami perlu menyatakan ini, kenapa? Karena kami sayang pada negeri ini, inilah hal yang dibicarakan pada siang atau sore ini,” ucap Paloh.

Sumber : cnnindonesia.com

 

 

LEAVE A REPLY