Zulkifli Hasan: PAN Tolak Koalisi Parpol Islam

0
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan paparan dalam Mentoring Kebangsaan di Amanat Institute, Jakarta, Sabtu (22/8/2020). Kegiatan tersebut merupakan pembekalan wawasan politik kebangsaan bagi kader-kader PAN yang maju sebagai bakal calon kepala daerah di sejumlah wilayah dalam Pilkada serentak 2020. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Pelita.online – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menolak wacana koalisi partai politik (parpol) berbasis keislaman menjelang Pemilu 2024. Pihaknya khawatir hal seperti ini akan kembali membuat luka di masyarakat akibat sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan serta politik aliran.

Zulkifli mengaku banyak menyimak munculnya wacana pembentukan koalisi partai Islam untuk Pemilu 2024 dalam satu dua hari terakhir. Pemicunya adalah silaturahmi antara elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut Zulkifli, wacana ini justru kontraproduktif dengan upaya melakukan rekonsiliasi nasional, memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan sebagai bangsa dan negara.

“Masih jelas dalam ingatan kita Pilpres 2019 begitu kuat menggunakan sentimen SARA dan politik aliran, politik identitas. Luka dan trauma yang ditimbulkan oleh ketegangan dan tarik menarik itu masih terasa. Rakyat masih terbelah, meskipun elite cepat saja bersatu. Buktinya capres dan cawapres yang menjadi lawan dari pasangan pemenang kini sudah bergabung,” kata Zulkifli, Jumat (16/4/2021).

“Menanggapi wacana koalisi partai Islam 2024 itu, PAN melihat justru ini akan memperkuat politik aliran di negara kita. Sesuatu yang harus kita hindari. Semua pihak harus berjuang untuk kebaikan dan kepentingan semua golongan,” tegas Zulkifli.

Diakui Zulkifli, belajar dari pengalaman itu, PAN saat ini justru sedang memperjuangkan dan memperkuat politik gagasan.

“Politik yang mengedepankan konsep dan program. Seharusnya saat ini kita bersama-sama berpikir untuk kesejahteraan rakyat, mewujudkan ide kesetaraan, merumuskan gagasan tentang kedaulatan, dan seterusnya,” ujar Zulkifli.

Menurut Zulkifli, dengan basis itu, maka seharusnya parpol di Indonesia lebih berpikir cara memiliki pemerintahan yang bersih, hukum yang adil, ekonomi yang setara, tidak lagi bergantung pada impor pangan dari negara lain.

“Lalu bagaimana memperkuat militer dan pertahanan kita, bagaimana menciptakan harmoni di tengah segala perbedaan yang ada,” tutur Zulkifli.

“Gagasan PAN tentang Islam adalah Islam substansial, Islam tengah atau wasatiah, ajaran Islam yang diterjemahkan ke dalam berbagai dimensi kehidupan. Gagasan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Dalam bahasa Buya Hamka, Islam ‘garam’, bukan Islam ‘gincu’,” demkian Zulkifli.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY