Badko HMI Sumut: Rencana Deklarasi KAMI Tak Indahkan Prokol Kesehatan Covid-19

0

Pelita.online – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (Badko HMI Sumut) menyesalkan rencana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), dan dengan mengeluarkan maklumat yang rencananya akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Selasa (18/8/2020) mendatang.

Menurut Ketua Badko HMI Sumut, M Alwi Hasbi Silalahi, rencana deklarasi oleh KAMI itu dipastikan akan menghadirkan massa dalam jumlah besar. Deklarasi ini dinilai tidak sejalan dengan misi besar Bangsa Indonesia yang saat ini sedang berjuang menangani penyebaran virus corona (Covid-19), atau dengan kata lain mengabaikan protokol kesehatan terkait penanganan Covid-19.

“HMI Sumut mengkhawatirkan deklarasi KAMI itu justru bisa menimbulkan klaster baru di tengah pandemi Covid-19. Gerakan-gerakan seperti ini belum dibutuhkan saat ini. Hal yang perlu diselamatkan itu adalah masyarakat dari bahaya penyebaran virus corona,” ujar Alwi Hasbi melalui siaran persnya kepada Beritasatu.com, Minggu (16/8/2020).

Badko HMI menyampaikan kritikan itu karena KAMI yang diinisiasi Din Syamsuddin ini, rencananya akan melakukan deklrasi di Tugu Proklamasi, Pegangsaan Timur, Menteng, Jakarta Pusat. Din menyampaikan deklarasi ini akan sekaligus menyampaikan maklumat terkait kondisi kebangsaan saat ini.

Alwi Hasbi menyarankan, KAMI supaya lebih fokus dalam membantu mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona di tengah masyarakat. Misalnya, sosialisasi protokol kesehatan dengan membagi – bagikan masker dan sembako. KAMI diminta mempertimbangkan rencana deklarasi yang bisa menimbulkan penularan Covid-19.

“Ini sedang pandemi, bukan hanya Indonesia tapi sudah dunia. Untuk itu jangan dulu buat keramaian, khawatirnya bisa menjadi titik penyebaran virus. Kami mengkhawatirkan akan terjadi perpecahan sesama anak bangsa yang dapat membuyarkan fokus pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Alwi Hasbi menduga, deklarasi itu tergiring pada arah perpecahan sesama anak bangsa. ” Ini kan berbahaya, apalagi di saat kondisi kita yang lagi berupaya menangani pandemi Covid-19 ini. KAMI lebih produktif bila ikut serta dalam upaya perbaikan ekonomi,” katanya.

Alwi menyampaikan, dalam gerakan itu pasti ada pro dan kontra, dia tak ingin bila pro dan kontra itu dapat menimbukan gelombang massa dan berujung pada kerusuhan. “Dalam kondisi sulit seperti sekarang ini, sebaiknya kita tidak mengusik pemerintah yang sedang disibukkan dengan melakukan perbaikan ekonomi,” jelasnya.

Menurutnya, pandemi Covid-19 mengakibatkan semua kalangan ekonominya terganggu. “Seharusnya kita atau KAMI bisa ikut serta dan membantu pemerintah dalam perbaikan itu. Kalau memberikan kritik kepada itu memang hal wajar. Itu biasa dan pemerintah terbuka mendengar kritikan itu. Cuma kan sekarang situasinya berbeda,” sebutnya.

 

Sumber : beritasatu.com

LEAVE A REPLY