Pelita.online – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menerima 17 laporan pelanggaran saat kampanye yang dilakukan para pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Tangsel. Hal itu diungkapkan Koordinator Divisi Penindakan Bawaslu Kota Tangsel, Ahmar Jazuli.
“Sejak masa kampanye yang dimulai 26 September 2020 lalu, Bawaslu Kota Tangsel menerima aduan 17 pelanggaran yang dilakukan para pasangan calon saat kampanye,” ungkap Jazuli, Minggu (4/10/2020).
Berdasarkan data, pelanggaran tertinggi yang diadukan kepada pihaknya sebagian besar karena melanggar protokol kesehatan selama masa kampanye.
“Tujuh laporan itu dilaporkan kepada kami berdasarkan aduan masyarakat, tujuh laporan lainnya dari temuan Bawaslu, dan tiga laporan melalui temuan Panwascam. Rata-rata adalah pelanggaran protokol kesehatan yaitu terkait batas jumlah peserta kampanye. Ada juga temuan tentang keterlibatan ASN (aparatur sipil negara) dalam kampanye dan yang terakhir masalah administrasi kampanye,” lanjutnya.
Terhadap temuan itu, Bawaslu mengambil tindakan peringatan dan belum ada yang dijatuhi sanksi.
“Namun yang pasti Bawaslu akan tetap melakukan pengawasan para pasangan calon,” tegasnya.
Ada tiga paslon yang akan bertarung di Pilkada Tangsel. Pertama, Muhamad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Partai pengusungnya, adalah PDI-Perjuangan, Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Hanura.
Kemudian, Siti Nur Azizah dan Ruhamaben sebagai calon wali kota dan wakil wali kota. Mereka diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Selanjutnya, calon wali kota Benyamin Davnie dan calon wakil wali kota Pilar Saga Ichsan dengan pengusul Partai Golkar.
Sumber:BeritaSatu.com
