Buku Terbaru JK Rowling Kembali Picu Kontroversi Transgender

0

Pelita.online – Nama penulis JK Rowling serta tagar #RIPJKRowling menjadi trending topic Twitter pada Selasa (15/9). Kegaduhan itu disebabkan salah satu karakter dalam novel terbarunya, Troubled Blood, yang digambarkan sebagai pria cisgender yang memakai gaun dan membunuh banyak perempuan.

Troubled Blood merupakan novel terbarunya yang dirilis pada 15 September di bawah nama samarannya, Robert Galbraith.

Berawal dari ulasan kritikus Jake Kerridge dari The Telegraph yang menggambarkan inti dari buku tersebut adalah hilangnya GP Margot Bamborough pada 1974. Bamborough dalam buku itu dianggap sebagai korban dari Dennis Creed yang disebut sebagai waria pembunuh berantai.

 

Banyak warganet kemudian menyuarakan kekecewaan serta kekhawatiran mereka terhadap novel tersebut setelah membaca ulasan Jake Kerridge. Mereka khawatir buku tersebut dapat menumbuhkan stigma yang berbahaya dan tidak berdasar sama sekali.

“Sementara itu, perempuan-perempuan trans di dunia terus dibunuh oleh cis karena dimotivasi propaganda seperti ini,” tulis penulis Charlotte Clymer.

“Organisasi LGBTQ berkali-kali menawarkan diri untuk bertemu JK Rowling secara pribadi untuk membahas secara baik-baik identitas trans secara medis dan ilmiah. Tapi dia selalu menolaknya. Ingat itu,” cuit penulis Charlotte Clymer.

JK Rowling’s new book’s about a “transvestite serial killer”

Meanwhile over in the real world the number of trans people killed in Brazil has risen by 70% this past year, young trans women are left to burn in cars and men who kill us (for being trans) are pardoned and sent home pic.twitter.com/vaAVB0f9Na

— Paris Lees (@parislees) September 14, 2020

“RIP JK Rowling. Dia tidak meninggal. Kita hanya tidak menerima transphobia di sini,” cuitnya.Artis independen Kira Kosarin juga mengatakan bahwa JK Rowling memiliki transphobia, ketakutan dan kebencian atau perasaan yang sangat tidak nyaman dengan orang-orang beridentitas trans.

Troubled Blood bukan menjadi kali pertama JK Rowling mengungkapkan pandangannya terhadap trans. Dalam buku jilid kedua serial Cormoran Strike, The Silkworm, ia membuat cerita seorang wanita bernama Pippa menguntit detektif Strike sebelum mencoba menusuknya.

Strike menjebak Pippa di kantornya dan mengungkapkan identitas Pippa sebagai perempuan trans. Rowling menggarisbawahi soal jakun dalam mendeskripsikan bagian itu.

Penulis Paris Lee turut mengungkapkan kondisi di dunia nyata yang berbanding terbalik dengan novel JK Rowling. Ia menyatakan banyak trans terutama di Brasil yang menjadi korban pembunuhan.

“Buku terbaru JK Rowling soal waria pembunuh berantai. Sementara itu, jumlah orang-orang trans yang dibunuh di Brasil meningkat 70 persen tahun ini. Perempuan trans dibakar dalam mobil dan laki-laki yang membunuh mereka karena trans malah diampuni dan dikirimkan ke rumah,” cuit Paris Lee.

Pihak JK Rowling telah dihubungi oleh beberapa media seperti Independent dan Vanity Fair. Namun, mereka belum memberikan komentar resmi terkait hal tersebut.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY