Curahan Hati Pedagang di Alas Roban Pantura Sepi Tanpa Pemudik

0

Pelita.online – Larangan mudik di masa pandemi virus Corona (COVID-19) ini membuat jalur Pantura di Alas Roban, Batang sepi. Para pemilik warung di pinggir jalan Alas Roban pun kini hanya bisa gigit jari karena dagangan mereka sepi.

Pantauan di Jalur Pantura Alas Roban, Rabu (13/5), tak banayk warung yang berjualan. Di jalur lingkar utara misalnya, banyak warung yang tutup. Di lapak yang tutup ini banyak dimanfaatkan para pengemudi untuk beristirahat.

Salah satu pedagang yang masih berjualan yakni Yati (45). Saat ditemui di lapak miliknya, Yati sedang menjalankan ibadah salat.

Di lapaknya itu dia menjual aneka minuman dari kopi instan hingga soda, maupun mi instan. Warung miliknya itu ada di sebelum persimpangan Jalur Poncowati Alas Roban, dan jalur lingkar Utara ini.

Yati mengakui puasa kali ini jauh lebih sepi dibanding tahun sebelumnya. Ditambah lagi sudah makin banyak warga yang memilih lewat tol dibandingkan jalur Pantura tersebut.

“Mulai turun sejak adanya tol. Terus tahun ini tambah parah sepinya,” kata Yati saat berbincang dengan detikcom di warungnya, Rabu (13/5/2020).

Yati bercerita biasanya sepuluh hari menjelang hari raya, warung miliknya itu ramai didatangi pemudik yang mampir. Khususnya para pengendara sepeda motor.

“Biasanya rame mas. Kalau saya sejak adanya tol, hanya berharap pemudik motor. Biasanya sudah banyak yang mampir, tapi ya lihat sendiri, sepi,” ucap Yati.

Yati menyebut biasanya menjelang Lebaran dia bisa mendapatkan uang bersih sebesar Rp 200-300 ribu. Hal ini jauh berbeda dengan kondisi saat ini.

“Ya kira-kira segitu, dapat Rp 200-an (ribu) per hari. Tapi sekarang, baru tadi hanya satu gelas kopi dan dua kelapa muda,” ujarnya.

Meski sepi, Yati enggan berpangku tangan. Sebab, dia juga tidak bisa mengandalkan penghasilan suaminya yang juga bekerja serabutan.

“Tapi alhamdulillah, dikasih kesehatan. Ya kita syukuri saja,” katanya.

Foto: Pengemudi truk beristiraha di lapak yang tutup di Jalur Pantura Alas Roban, Batang (Robby/detikcom)

Yati menyebut sudah beberapa kali didata sebagai warga yang mendapatkan bantuan imbas pandemi virus Corona. Hanya saja, belum ada bantuan yang dia terima.

“Kalu dimintai KTP dan KK, beberapa kali, tapi nggak tahu nggak dapat,” katanya.

Cerita yang sama juga dirasakan oleh Rasono (29). Rasono yang berjualan tak jauh dari lokasi Yati ini juga hanya mengandalkan beberapa truk yang mampir ke warungnya.

“Saya mengandalkan truk yang mampir ke warung. Ya, tahu sendiri saat ini tidak semua truk bisa keluar masuk kota karena situasi ini,” ucap Rasono.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY