Dahlan Iskan Nilai Super Holding BUMN Belum Mendesak

0

Pelita.online – Menteri BUMN periode 2011-2014 Dahlan Iskan menilai pembentukan super holding BUMN belum mendesak. Pasalnya, pembentukan super holding akan membutuhkan perombakan luar biasa mulai dari bentuk hingga kultur BUMN dan campur tangan politik yang sangat rumit.

“Menurut pendapat saya super holding BUMN belum mendesak,” ujar Dahlan Iskan dalam diskusi daring di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (29/9).

Dahlan mengingatkan bahwa sekedar membentuk saja tidak cukup.

“Ini tidak bisa masalah teknis di internal Kementerian BUMN, juga tidak bisa tingkat Presiden saja melainkan harus melibatkan DPR,” katanya.

Mantan Dirut PT PLN ini meminta semua pihak untuk melihat kembali bukti bahwa tidak semua negara bisa berhasil meniru langkah Temasek Singapura dalam membentuk super holding. Buktinya Malaysia gagal meniru Temasek.

“Bukan main orang asyiknya kalau membicarakan Temasek, seolah-olah semua akan beres kalau kita seperti Temasek,” kata Dahlan Iskan.

Sebelumnya Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan bahwa Kementerian BUMN sedang fokus memperbaiki rantai pasokan di Indonesia melalui klasterisasi dan subholding sebelum memikirkan ide super holding BUMN.

“Kita jangan buru-buru mau super holding, itu ide besar memang. Tapi kita lihat dulu apakah ini efektif gak? Sekarang ini kan masih sendiri-sendiri. Jadi masih jauh pemikiran mengenai super holding,” ujar Arya Sinulingga menanggapi komentar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal pembentukan super holding BUMN.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY