Pelita.online – Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus dan buruh yang demonstrasi memperingati Hari HAM Internasional di Istana Negara membubarkan diri. Massa bubar secara tertib.
Pantauan, Selasa (10/12/2019) massa di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, mulai membubarkan diri setelah ada instruksi orator dari atas mobil komando. Massa demo menutup aksi demonstrasi dengan bernyanyi ‘Internasionale’ dan sumpah mahasiswa.
“Kita tutup aksi kita sore hari ini. Tapi kita tidak akan menutup perjuangan-perjuangan kita kawan-kawan. Marilah kita tutup aksi kita hari ini menyanyikan lagu Internasionale,” teriak orator dari mobil komando.
Terlihat massa yang membubarkan diri merapikan atribut yang mereka bawa seperti baliho, poster, dan bendera. Atribut tersebut mereka lipat dan mereka bawa kembali pulang.
Massa bubar secara bergelombang (Farih Maulana Sidik)
Massa membubarkan diri secara bergelombang. Diawali massa aksi dari aliansi buruh yang membubarkan diri, setengah jam berselang disusul oleh massa aksi mahasiswa.
Pantauan lalin di Jalan Medan Merdeka Barat terpantau ramai lancar di kedua arah. Baik itu dari arah Bundaran HI menuju Harmoni, ataupun sebaliknya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua BEM UI Manik Marganamahendra mengatakan dalam aksi ini mahasiswa masih membawa isu #ReformasiDikorupsi. Manik mengungkit soal penuntasan pelanggaran HAM berat masa lalu hingga penanganan represif saat demo menolak revisi UU KPK beberapa waktu lalu.
“Kita masih bawa isu yang kemaren #ReformasiDikorupsi. Ditambah kami juga memperingati Hari HAM Internasional, BEM UI sendiri menuntut pemerintah untuk segera menuntaskan pelanggaran HAM masa lalu. Ditambah lagi pelanggaran HAM 2019 pada saat aksi kemarin. Kami juga menuntut negara untuk membebaskan salah satu rekan STM saat aksi waktu itu untuk segera dibebaskan,” ujar Manik di lokasi.
Massa buruh bubar lebih dahulu (Farih Maulana Sidik/detikcom)
Dia mengatakan hari ini mahasiswa demo terkait Hari Antikorupsi Internasional yang diperingati pada Senin (9/12) kemarin. Mahasiswa menuntut negara punya komitmen untuk memberantas korupsi.
“Kami di sini berhubungan juga dengan Hari Antikorupsi kemarin, bahwa kami merasa akhirnya negara lepas tangan begitu saja soal pelemahan KPK dan tidak sama sekali memberikan ketegasan dengan perlu dan lainnya bahwa di sini juga kita tetap memiliki hak untuk terlindung dari korupsi. Dan kita menuntut negara untuk secara tegas menindak korupsi dengan di antara tidak membiarkan revisi UU KPK ini terus berlangsung,” ucapnya.
Sumber : cnnindonesia.com
