Gula Pasir Langka dan Mahal di Pasar Cirebon

0

Pelita.online – Ketersediaan gula pasir alami kelangkaan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Bahkan, di salah satu swalayan Cirebon membatasi pembelian gula pasir.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Dadang Heryadi tak menampik terjadinya kelangkaan gula pasir. Selain langka, Dadang mengatakan harga gula pasir mengalami kenaikan.

“Sekarang harga gula pasir naik. Karena sedang langka. Harga di pasar sampai Rp 15 ribu per kilonya, tapi rata-rata diangka Rp 13 dan Rp 14 ribu,” kata Dadang kepada detikcom, Senin (9/3/2020).

Dadang menyebutkan harga gula pasir di pasaran melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp 12.500 per kilogramnya. Menurut Dadang, kelangkaan gula pasir terjadi karena pemerintah masih belum membuka impor khusus gula pasir.

“Sudah ada koordinasi, apakah nanti kran impor ini dibuka atau tidak. Mengapa harus impor? Karena kebutuhan produksi gula lokal kita tidak memenuhi kebutuhan pasar,” kata Dadang.

Ia tak menampik Kabupaten Cirebon memiliki pabrik gula. Namun, menurut Dadang, produksinya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar juga.

“Maka harus dipenuhi dengan impor. Kemudian, kebutuhan gula meningkat. Mudah-mudahan segera normal,” katanya.

Pantau detikcom, gula pasir lokal dengan harga Rp 7.500 per 500 gram. Pembeliannya pun dibatasi. Konsumen hanya bisa membeli maksimal enam bungkus gula pasir, artinya hanya 3 kilogram.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY