Laba Bank Kecil Makin Tergerus

0
ilustrasi

Pelita.Online, Jakarta — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perolehan laba bersih bank kecil yang bermodal inti di bawah Rp5 triliun pada sepanjang tahun lalu turun dibandingkan perolehan 2017. Sementara laba bank besar yang bermodal inti di atas Rp5 triliun pada tahun lalu mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK, laba bank umum pada kelompok BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) 1 atau bermodal inti Rp1 triliun ke bawah pada tahun lalu turun dari Rp716 miliar pada 2017 menjadi Rp700 miliar. Posisi laba itu kian tergerus jika dibandingkan 2016 yang masih mencapai Rp861 miliar dan 2015 sebesar Rp1,5 triliun. Laba bank umum syariah pada kelompok yang sama malah mencatatkan rugi sebesar Rp19 miliar.

Kemudian laba bank kelompok BUKU 2 atau bermodal inti Rp1 triliun hingga di bawah Rp5 triliun turun dari Rp10,28 triliun menjadi Rp9,18 triliun. Namun, bank syariah pada kelompok yang sama justru tercatat meningkat dua kali lipat dari Rp1 triliun menjadi Rp2,22 triliun.

Sementara itu, bank kelompok BUKU 3 atau bermodal inti Rp5 triliun hingga di bawah Rp30 triliun pada tahun lalu mencatatkan kenaikan laba sebesar 17,65 persen dibanding 2017 menjadi Rp38,33 triliun. Bank syariah pada kelompok yang sama juga mencatatkan kenaikan laba dari Rp365 miliar menjadi Rp604 miliar.

Adapun bank kelompok BUKU 4 atau bermodal inti Rp30 triliun ke atas mencatatkan kenaikan laba sebesar 14,33 persen menjadi Rp99 triliun.

Secara keseluruhan, laba bersih yang dibukukan perbankan pada sepanjang tahun lalu mencapai Rp150 triliun. Laba tersebut naik 14,4 persen dibanding 2017 sebesar Rp131,16 triliun.

Kenaikan laba terutama didorong pendapatan nonbunga yang tumbuh mencapai 12,82 persen dari Rp231,5 triliun menjadi Rp261,2 triliun. Sementara pendapatan bunga bersih perbankan yang selama ini menjadi tumpuan perbankan pada tahun lalu hanya naik 5,3 persen menjadi Rp377,25 triliun.

Tahun lalu, penyaluran kredit mencapai Rp5.294,88 triliun, naik 11,75 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 6,44 persen menjadi Rp5.630 triliun.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY