Masih Bertambah, Konsulat Palestina Belum Tahu Angka Pasti Korban Jiwa Serangan RS di Gaza

0

pelita.online – Konsulat Palestina untuk Indonesia yakni Ahmad Metani, menuturkan bahwa dirinya belum tahu angka pasti dari korban jiwa ledakan bom di salah satu rumah sakit di Gaza, Palestina. Sebagai informasi, sebuah RS di Gaza terkena serangan pada Selasa (17/10/2023). “Jumlah pastinya tidak akurat, namun dapat diperkirakan lebih dari 800 orang tewas dan banyak sekali yang terluka akibat serangan tersebut,” kata Metani di Kantor Dubes Palestina, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023). Akibat serangan tersebut, jumlah korban luka pun terus bertambah. Korban-korban dari serangan itu pun banyak yang tak mendapat tempat di rumah sakit yang lain.

Selain itu, lanjut Metani, kondisi di Kota Gaza pun terus memburuk. Akses logistik bahkan tak bisa menjangkau para korban perang. “Di Gaza kondisinya sangat buruk sekali. Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, dan tidak ada bantuan-bantuan medis lainnya. Bahkan sekitar 1 juta orang, berpindah dari Utara ke Selatan akibat serangan tersebut,” jelas Ahmad. Ia pun mengutuk serangan yang dilancarkan oleh pihak Israel tersebut. “Tentunya kami sangat mengutuk apa yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat kami di Gaza. Bahkan sampai pertemuan tingkat tinggi di Yordania, yang dihadiri oleh para delegasi, bahkan dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden, juga dibatalkan akibat serangan ini,” jelas Metani. Diberitakan sebelumnya, di tengah perang Hamas-Israel, sebuah RS di Gaza terkena serangan pada Selasa (17/10/2023).

Otoritas Gaza mengatakan, serangan tersebut berasal dari Israel. Namun, selang beberapa saat, Israel mengatakan, sebuah roket Palestina telah menyebabkan ledakan tersebut. Jumlah korban tewas dalam serangan di RS Gaza tersebut adalah yang tertinggi dari semua insiden di Gaza yang pernah dilaporkan setelah perang Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober lalu. Sebagaimana dikutip Reuters, Menteri Kesehatan di pemerintahan Gaza yang dikelola Hamas, Mai Alkaila, menuduh Israel melakukan “pembantaian” di RS Al-Ahli al-Arabi. Serangan tersebut menewaskan ratusan orang dan terjadi selama kampanye pengeboman Israel selama 11 hari di Gaza. Seorang kepala pertahanan sipil Gaza bahkan mengatakan, 300 orang tewas dan seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan 500 orang tewas.

Hamas mengatakan bahwa ledakan tersebut sebagian besar menewaskan para pengungsi. Seorang juru bicara Militer Israel mengatakan, analisis oleh sistem operasionalnya menunjukkan “rentetan roket musuh” yang ditujukan ke Israel melewati rumah sakit pada saat serangan terjadi dan menyalahkan kelompok Jihad Islam Palestina. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa bukan Militer Israel yang telah menyerang rumah sakit Gaza. Jihad Islam Palestina sendiri telah membantah bahwa roket-roketnya terlibat dalam ledakan di rumah sakit tersebut, dan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki aktivitas di dalam atau di sekitar Kota Gaza saat itu.

sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY