Membebaskan Desa Terpencil Merangin dari Jembatan Gantung

0

Pelita.online – Warga desa terpencil di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi masih banyak yang sulit melepaskan diri dari belenggu kemiskinan dan keterbelakangan akibat akses jalan yang masih sulit dari desa mereka ke pusat perdagangan di perkotaan. Ironisnya, warga desa di Kabupaten Merangin hingga kini masih banyak yang menggunakan jembatan gantung sebagai akses menuju perkotaan.

“Memang pembangunan jalan dan jembatan dari desa-desa terpencil ke pusat perdagangan di Kabupaten Merangin selama ini belum maksimal. Hingga kini masih banyak warga desa yang mengandalkan jembatan gantung sebagai jalur transportasi menuju kota,” kata Gubernur Jambi, Fachrori Umar pada peletakan batu pertama pembangunan jembatan di Desa Rantau Limau Manis, Kecamatan Tabir Ilir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Kamis (23/7/2020).

“Kondisi tersebut membuat mereka sulit membebaskan diri dariketertinggalan dan keterbelakangan. Karena itulah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi tahun ini memeprioritaskan pembangunan jembatan permanen menggantikan jembatan gantung di beberapa desa di Kabupaten Merangin,” tambah Fachrori.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi, Muhammad Fauzi dan Bupati Merangin, Al Haris.

Menurut Fachrori Umar, Pemprov Jambi terus mendorong pertumbuhan wilayah di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi melalui pembangunan jembatan permanen di desa-desa terpencil, termasuk Desa Rantau Limau Manis. Jembatan Desa Rantau Limau Manis yang selama ini hanya jembatan gantung akan dibangun secara permanen. Nantinya jembatan tersebut akan bisa dilalui kendaraan roda empat.

Dikatakan, pembangunan jembatan di Desa Rantau Limau Manis akan bisa menghubungan desa tersebut ke Kabupaten Merangin, Bungo, dan Kabupaten Tebo. Jembatan tersebut juga akan meningkatkan akses masyarakat beberapa desa terpencil di Merangin ke pusat perdagagan. Dengan demikian perekonomian masyarakat desa terpencil tersebut bisa tumbuh lebih cepat.

“Pembangunan jembatan permanen di desa terpencil ini akan membuat lebih banyak komoditas pertanian dan perkebunan masyarakat setempat bisa cepat diangkut menggunakan kendaraan roda empat ke pasar. Kehadiran jembatan ini juga mempersingkat jarak tempuh dari Tabir Ilir, Merangin ke Kota Jambi. Hal tersebut akan mempercepat kebangkitan ekonomi desa terpencil di daerah ini,” katanya.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi, Muhammad Fauzi pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya membangun beberapa jembatan dan jalan desa di Kabupaten Merangin tahun ini. Di antaranya pembangunan jalan Dusun Tuo – Jangkat – Koto Gabus, penanganan jalan longsor di Jangkat, pembangunan jalan simpang Pulau Rengas – Muara Siau dan pembangunan jembatan Rantau Limau Manis yang ada di Kecamatan Tabir Ilir.

“Untuk membangun jembatan Rantau Limau Manis ini, kami mengalokasikan dana sekitar Rp 24,2 miliar. Jembatan ini memiliki 90 meter dan lebar 4,5 meter. Jembatan ini menggunakan dua segmen dan satu pilar. Waktu pengerjaan jembatan ini 180 hari,”katanya.

Sementara itu, Bupati Merangin, Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, daerah itu masih membutuhkan banyak bantuan untuk membuka akses jalan dan jembatan ke desa-desa terpencil. Anggaran pembangunan jalan dan jembatan yang bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) Merangin tahun ini masih relatif kecil, yakni hanya Rp 100 miliar.

Padahal jalan dan jembatan yang harus dibangun secara permanen cukup banyak. Pemerintah Kabupaten Merangin tahun ini membangun infrastruktur jembatan sebanyak 44 unit dan jalan ratusan kilometer.

“Karena itu kami sangat mengharapkan bantuan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jambi untuk menuntaskan pembangunan dan perbaikan jalan dan jembatan di Merangin. Pembangunan jalan dan jembatan ke desa terpencil ini penting guna mempercepat pengentasan kemiskinan dan ketertinggalan desa,” ujarnya.

 

Sumber : beritasatu.com

LEAVE A REPLY