Mensos Tagih Pemda 1,2 Juta Data Tambahan Penerima BLT

0

Pelita.online – Menteri Sosial Juliari P Batubara menyebutkan baru mengantongi data 7,8 juta kepala keluarga yang akan mendapatkan bansos berupa tunai (BLT) dari target 9 juta kepala keluarga. Artinya, masih terdapat data 1,2 juta kepala keluarga yang belum dikirim oleh pemerintah daerah tingkat dua.

“Dari target 9 juta kepala keluarga, belum 100 persen dari daerah. Masih ada daerah-daerah yang belum mengirimkan datanya. Ini sudah diinformasikan agar segera kirim datanya 1,2 juta kepala keluarga yang masih tunggu dari daerah,” imbuhnya, melalui Setkab, Minggu (10/5).

Progres BLT sendiri, sambung dia, untuk tahap pertama melalui rekening bank BUMN. Jumlahnya sudah sekitar Rp471,2 miliar atau kurang dari 9 persen. Adapun, penerima BLT melalui transfer rekening bank sebanyak 785 ribu kepala keluarga.

Sementara, untuk penerima manfaat melalui kantor pos, PT Pos Indonesia (Persero), sedang berjalan untuk 1,8 juta kepala keluarga. Penerima manfaat lewat kantor pos tersebut akan menerima undangan untuk datang menjemput uang tunai. “Perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tahapan ketiga untuk penyaluran bansos tunai dan juga bansos sembako bisa selesai sebelum lebaran,” terang Juliari.

Sebelumnya, ia merinci program jaring pengaman sosial yang diamanatkan Jokowi. Yakni, bansos reguler dan nonreguler.

Bansos reguler terdiri dari dua program, yaitu program keluarga harapan (PKH) dan program sembako atau bantuan pangan non tunai (BPNT).

“Sesuai dengan keputusan presiden, untuk program PKH sejak Maret 2020 diperluas jadi 10 juta keluarga penerima manfaat dengan pencairan setiap bulan. Sebelumnya, pencairan PKH ini adalah setiap tiga bulan, tapi khusus mengantisipasi covid-19, pencairan kami buat setiap bulan,” tutur dia.

Kemudian, program sembako atawa BPNT dinaikkan dari 15,2 juta keluarga penerima manfaat menjadi 20 juta, dengan jumlah bantuan meningkat dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu.

“Saat ini, sudah mencapai 17,9 juta keluarga penerima manfaat, sehingga masih kurang 2,1 juta untuk mencapai target 20 juta keluarga penerima manfaat. Insyaallah, akhir Mei ini, kami bisa mencapai 20 juta, seperti target program yang disepakati,” jelasnya.

Kemudian, bansos nonreguler atau bansos yang terkait penanganan covid-19, ada dua program, yakni bansos sembako untuk wilayah Jabodetabek, dengan target 1,3 juta kepala keluarga untuk Jakarta dan 600 ribu kepala keluarga untuk Botabek.

“Selama tiga bulan dengan nilai per bulan per keluarga penerima manfaat adalah Rp600 ribu. Penyalurannya adalah dua bulan sekali, dua minggu sekali. Sekali penyaluran itu nilai paketnya Rp300 ribu,” ungkap Juliari.

Bansos lainnya, ia menambahkan diberikan untuk warga terdampak di luar Jabodetabek, yakni bansos tunai atau dulu dikenal sebagai Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga per bulan. BLT diberikan selama tiga bulan dengan target penerima manfaat 9 juta kepala keluarga.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY