Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang Hampir Rampung

0

Pelita.online – PT PP (Persero) Tbk mengebut pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Saat ini, progress pekerjaan lapangan KIT Batang untuk Klaster 1 Fase 1 seluas 450 hektare pada Zona 1 dan Zona 2 telah mencapai 99 persen dan 98 persen, sedangkan untuk Zona 3 akan diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Corporate Secretary PTPP Yuyus Juarsa mengatakan, PTPP sedang mengebut progres pembangunan KIT Batang Fase I dimana pembangunan tersebut ditargetkan dapat selesai pada tahun 2021.

Dalam pembangunan ini, PTPP dipercaya untuk mengerjakan Paket I.1.B Pembangunan Jalan KIT Batang dengan lingkup pekerjaan, yaitu pembangunan Jalan Baru sepanjang 3,6 kilometer dan 1 (satu) Jembatan sepanjang 84 (delapan puluh empat) meter.

Proyek pembangunan jalan tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. Adapun proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp 183 miliar tersebut dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2020-2021.

“Dengan progress yang sudah berjalan sampai dengan saat ini, PTPP optimis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu sehingga para investor dapat segera masuk untuk memulai pembangunan pabrik mereka,” ujar Yuyus dalam keterangannya, Selasa (16/2/2021).

Yuyus melanjutkan, saat ini progress pekerjaan yang sedang dilakukan oleh PTPP, diantaranya melakukan pekerjaan cut & fill serta menyiapkan lahan siap bangun bagi para investor.

“Dengan segera dibukanya Grand Batang City ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah Batang dan Jawa Tengah,” imbuhnya.

Proyek pembangunan KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas oleh Pemerintah yang bertujuan mendorong penguatan sektor industri di Indonesia.

Oleh karena itu, PTPP selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia.

KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 (tiga) kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.

KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dimana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvetasi di Indonesia.

 

Sumber : suara.com

LEAVE A REPLY