Perajin Batik Buat Motif Corona, Dijual Rp350.000 per Potong

0

Pelita.online – Murtini (45) perajin batik asal Dusun Sembungan, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menciptakan batik tulis bermotif corona. Batik bergambar virus corona penyebab Covid-19 itu lahir dari keprihatinan Murtini terhadap situasi saat ini.

“Seperti diketahui virus Corona telah menyebar secara masif dan menjadi pandemi di seluruh dunia, dampakya tak hanya ke kesehatan saja, tapi juga mempengaruhi kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat, dari situlah saya terpancing untuk membuat batik motif Corona,” ujar Murtini, dikutip dari Harianjogja.com, Minggu (31/5/2020).

Murtini mulai memproduksi batik corona pada pertengahan Mei kemarin. Dibantu sang suami yang juga merupakan perajin batik, Sugirin, proses pembuatan batik corona itu memakan waktu dua pekan.

Batik Corona bikinan Murtini ini tergolong unik. Sebab, tak hanya tersemat gambar virus Corona, tapi juga motif lain seperti daun dan aliran sungai. Warna batik ini juga berbeda dengan batik tulis yang umum ditemui di pasaran. Warnanya tidak cerah. Cenderung gelap. Hal itu karena Murtini tidak menggunakan pewarna kimia, melainkan warna-warna alam yang diambil dari sari pati tumbuhan.

Keunikannya, membuat kain batik ini dibanderol dengan harga Rp350.000 per potong diminati masyarakat. Bahkan tidak hanya pasar lokal, tapi juga sampai luar daerah.

“Peminatnya sangat luar biasa, bahkan dari puluhan kain batik corona yang kami produksi, saat ini hanya tinggal sedikit stoknya,” ujarnya.

Suami Murtini, Sugirin mengatakan, banyaknya pesanan batik corona menjadi angin segar bagi industri batik Sembung. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 melanda, penjualan batik di tempatnya menurun drastis.

Beruntung UMKM ini tidak sampai melakukan PHK atau merumahkan karyawannya. Sugirin pun berharap, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir sehingga industri batik di Kulonprogo dapat kembali menggeliat seperti sedia kala.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY