Pohon Natal Raksasa dan Nyanyian Rohani di Tengah Ibu Kota

0

Pelita.online – Seorang pria paruh baya berseragam kaos biru terlihat bergelantungan pada rangka besi dengan tinggi sekitar hampir 10 meter di tengah kawasan Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (19/12). Dia merupakan satu dari sekian pekerja yang tengah membangun rangka pohon Natal dalam rangka perayaan Chrismas in Jakarta seperti yang dicanangkan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Tubuh pria itu sendiri tidak dilindungi tali maupun pengaman. Dia memanjat ke ujung rangka dengan berpijak pada besi-besi rangka. Satu-satunya ‘perlengkapan’ hanya topi yang ia kenakan untuk sekadar melindungi pandangannya dari terik matahari.

Dari seragamnya ia salah satu pekerja harian lepas (PHL) dari Dinas Tata Air DKI Jakarta. Dia diperbantukan untuk acara perayaan Natal pada 25 Desember mendatang.

“Lagi bangun pohon mbak,” kata petugas PHL lain kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/12), sembari memperhatikan rekannya di ujung kerangka pohon Natal.

Belum ada hiasan atau pernak-pernik yang dipasang pada rangka tersebut. Namun, rangka ini sudah berbentuk kerucut layaknya kerangka pohon Natal pada umumnya.

Rangka pohon Natal ini berada persis di tengah kawasan MH Thamrin 10 yang tadinya area parkir. Namun setelah ditutup Anies, kawasan ini hendak disulap jadi ruang festival kuliner saat perayaan Natal nanti.

Pembangunan pohon Natal ini bersamaan dengan ruang-ruang berbentuk seperti kontainer yang akan diisi pedagang kuliner.

Manager Umum dan Humas dari PD Pasar Jaya, Gatra Faganza sebagai pihak pengelola Thamrin 10 mengatakan selain diisi pedagang kuliner, lokasi ini juga bakal jadi salah satu titik perayaan Christmas in Jakarta.

“Berkaitan dengan Natal di sini memang ada salah satu titik pohon Natal yang kita targetkan maksimal besok selesai,” tuturnya di lokasi.

Christmas in Jakarta sendiri merupakan acara perayaan hari besar Natal yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama tujuh gereja dan Keuskupan Agung di Jakarta

Konsep perayaannya dengan membangun pohon Natal raksasa, serta menempatkan tenda-tenda dan pernak-pernik Natal pada 11 titik di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin dan beberapa stasiun MRT Jakarta.

Setiap sore hari di titik tersebut akan ada kelompok paduan suara yang akan menampilkan lagu-lagu rohani khas perayaan Natal di tenda-tenda tersebut. Beberapa titiknya termasuk di depan FX Sudirman, gedung Sampoerna Strategic Square, Taman Dukuh atas di Jalan Jenderal Sudirman, dan hotel Grand Hyatt di Bundaran HI.

Pantauan CNNIndonesia.com, di sekitar empat titik itu sudah berdiri tenda putih yang dilengkapi tiga pohon kecil terbuat dari lampu-lampu plastik. Ukuran pohonnya normal saja, tidak sebesar kerangka pohon di Thamrin 10.

Belum ada kegiatan yang dilakukan di sekitar empat titik tersebut. Para pejalan kaki juga tidak terlalu menghiraukan tenda dan hiasan Natal di sekitar situ.

Juga di depan FX Sudirman misalnya, tenda dan hiasan letaknya persis di samping perbaikan trotoar yang tengah berjalan. Jadi sejauh mata memandang tidak atau belum ada yang terlihat berswafoto di sini.

Kepala Biro Pendidikan, Mental, dan Spiritual DKI Hendra Hidayat mengatakan tenda-tenda ini memang baru meriah di sore hari ketika acara paduan suara dimulai.

Misalnya hari ini, tenda di depan Sampoerna Strategic akan diisi oleh penampilan Melissa Choir. Lalu di depan hotel Grand Hyatt akan ada Bluenotes Band. Dan di depan FX Sudirman akan ada Enjoyable Choir.

Penampilan paduan suara juga digelar di Terowongan Kendal samping Stasiun Sudirman kemarin sore.

Melalui foto yang diunggah akun @christmasinjakarta di Instagram, terlihat banyak pejalan kaki ramai menonton penampilan suara sambil mengabadikannya lewat telepon genggam. Hari ini penampilan serupa juga akan digelar lagi di Terowongan Kendal pukul 17.00 sampai 19.00 WIB.

Ide Anies Contek ‘Asing’

Konsep membawa kelompok paduan suara ke jalan, kata Hendra, sebenarnya ide dari Anies. Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ingin menyontek perayaan Natal di luar negeri yang bisa dirasakan hingga ke ruang publik untuk mencitpakan kebersamaan dan persaudaraan.

“Inspirasi Christmas carol itu berawal dari idenya pak gubernur untuk menciptakan suasana kebersamaan dan persaudaraan selama Natal di DKI Jakarta. Kan kita melihat kalau di luar negeri Natal itu tidak dirasakan cuma di mal atau di gereja saja, tapi juga di ruang publik. Ini yang membuat kita berpikir, kenapa ini nggak dilaksanakan di Jakarta,” kata Hendra saat dihubungi.

Perayaan Natal dengan mengadakan penampilan paduan suara di pinggir jalan jadi kali pertama yang digelar di Jakarta.

Penampilan paduan suara ini bisa dinikmati sejak 18 sampai 20 Desember 2019. Sedangkan pohon Natal raksasa akan dipajang di tengah Thamrin 10 sejak 21 hingga 31 Desember.

Acara puncaknya akan digelar di Gereja Bethel Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 10 Januari 2020 mendatang. Diperkirakan akan ada kurang lebih 15 ribu umat Kristen dan Katolik yang akan hadir. Meski ibu kota sempat terpolarisasi akibat politik identitas usai Pilgub DKI 2017.

“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada satupun komentar miring dari masyarakat terkait dengan kegiatan tersebut,” ucap dia.

“Justru hal ini lah yang kita ingin beri edukasi ke seluruh masyarakat Jakarta, baik itu muslim, kristen dan lain sebagainya. Yuk kita ciptakan, kita rawat dan kita jaga toleransi saling menghormati semua agama di Jakarta,” kata Hendra.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY