Polisi Diminta Tangkap Pemasang Spanduk Provokatif di Solo

0
Foto: Spanduk yang terpasang di timur kompleks Mangkunegaran, Solo

Pelita.Online, Solo – Muncul spanduk provokatif jelang acara jalan sehat umat Islam Solo. Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Surakarta Muhammad Taufiq mengungkapkan bahwa kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 salah satu sebabnya karena spanduk-spanduk yang bermuatan provokatif.

“Dulu kerusuhan itu bermula dari spanduk-spanduk provokasi. Ini mirip, sekarang sudah muncul, ada spanduk yang mengatakan bahwa aksi 9 September (Jalan Sehat Solo) akan ada pengadangan. Bahkan ada kata Laskar A**,” ungkapnya di Polresta Surakarta pada Rabu (05/09/2018).

Sebelumnya sebuah spanduk yang terpasang di sebelah timur kompleks Mangkunegaran ditemukan bertuliskan “Kami mencari saudara bukan mencari musuh, tetapi kalau saudara datang dengan membawa pedang kami tidak akan lari”. Di bagian kiri spanduk tertera nama Maryowono dan sebelah kanannya tertulis Laskar A** dengan logo kepala anjing.

Taufiq menilai, tulisan dalam spanduk bernada penghinaan. Karena kata laskar dalam Islam berarti, pengawal atau prajurit. Bahkan kata laskar ini sudah sangat identik dan melekat sebagai bentuk perjuangan umat Islam.

“Menurut saya itu penghinaan,” ujarnya.

Ia menyatakan bahwa spanduk telah menyalahi unsur 156 KUHP dan 157 KUHP tentang rasa kebencian baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Terlebih, seharusnya pemasang atau pembuat spanduk tersebut membuat laporan terlebih dahulu sebelum meletakkannya di tempat umum.

Dari sini, ia berharap kepada pihak berwenang untuk menangkap dan memeriksa pemasang spanduk tersebut. Kalau tidak, ia mengkhawatirkan hal tersebut akan semakin marak dan berkepanjangan.

“Jadi kami berpikir agar tidak terulang kembali kerusuhan kelabu-kelabu, orang-orang yang memasang spanduk itu ditangkap dulu. Karena kalau tidak ditangkap akan membuat eskalasi yang berkepanjangan,” katanya.

Kiblat.net

LEAVE A REPLY