Presiden Ajak CEO Berkolaborasi dengan Petani

0
Buruh tani menebar pupuk di areal sawah di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2020 sebesar 101,66 atau naik 0,99 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/aww.

Pelita.online – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin perusahaan setingkat Chief Executive Officer (CEO) berkolaborasi dengan kalangan petani dalam meningkatkan produktivitas komoditas pertanian. Meningkatnya produktivitas pertanian dapat memutus mata rantai ketergantungan impor.

“Saya mengajak para CEO untuk merancang kolaborasi dan kerja sama antara perusahaan besar dengan petani sehingga komoditas-komoditas yang tadi saya sampaikan (gula, kedelai, jagung, dan bawang putih), bisa kita selesaikan,” kata Presiden Jokowi Jokowi saat berpidato secara virtual pada Pembukaan Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Presiden Jokowi mengaku prihatin bahwa sampai saat ini, Indonesia sangat bergantung pada komoditas pangan impor, seperti gula, kedelai, jagung, dan bawang putih. “Pangan, saya hanya ingin menggarisbawahi tentang komoditas barang-barang kita yang masih impor. Barang-barang subtitusi impor ini harus segera diselesaikan. Urusan gula yang masih impor jutaan ton, padahal kita memiliki lahan dan resources,” katanya.

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki lahan yang sangat luas dan sumber daya untuk meningkatkan produksi pertanian. “Kedelai, kita juga memiliki lahan luas. Jagung yang masih impor jutaan ton juga perlu diselesaikan. Bawang putih yang dulu kita tidak impor karena ada di NTB, Wonosobo, dan Temanggung. Sekarang petani enggan menanam bawang putih, karena harganya kalah bersaing. Ini juga harus dibenahi,” kata Presiden Jokowi.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY