Sutradara Mengaku Hampir Jadi Monster saat Garap Sweet Home

0

Pelita.online – Sutradara Lee Eung-bok mengaku sempat hampir menjadi “monster” ketika mengerjakan Sweet Home karena begitu sulit mengadaptasi webtun menjadi serial.

“Saya hampir menjadi monster ketika mengerjakan serial ini. Para produser juga selalu saling mengingatkan untuk tidak menjadi monster,” kata Lee Eung-bok.

Menurutnya, Sweet Home merupakan drama tersulit yang pernah ia kerjakan sepanjang kariernya selama ini. Kesulitan terbesar adalah dalam memastikan monster dari versi webtun benar-benar hidup dalam serial.

Ia juga mengungkapkan hampir seluruh adegan dan episode Sweet Home selalu menggunakan grafis komputer. Ia pun bekerja sama dengan tim visual dan efek khusus Hollywood demi membuat monster benar-benar terlihat hidup.

“Seluruh pembuatan monster sulit, tapi monster protein yang paling sulit dibuat. Gerakan monster lain bisa dilakukan oleh koreografer. Monster yang ukurannya jauh lebih besar daripada manusia harus menggunakan CG,” tuturnya seperti dilansir Korea Herald.

Efek visual dalam Sweet Home dipercayakan kepada Westworld yang sebelumnya juga sudah membantu Lee Eung-bok dalam serial Goblin dan Mr. Sunshine.

Sementara itu, efek khusus ditangani Legacy Effect yang sebelumnya berpartisipasi dalam pembuatan film Avengers, Avatar, Hellboy, serta serial Stranger Things.

Tak hanya itu, ia juga melibatkan koreografer ternama Kim Seol-jin, serta aktor Troy James, sang “manusia karet”.

Dengan begitu banyak tim yang terlibat, LeeEung-bok mengakui bahwa Sweet Home merupakan proyek mahal. Serial ini memakan biaya produksi lebih dari 30 miliar won atau sekitar Rp385,4 miliar untuk memproduksi 10 episode.

Namun, tekanan paling besar dalam penggarapan Sweet Home bukan biaya, tapi pemenuhan standar penggemar webtun orisinal Sweet Home.

“Saya tahu gambaran kasar akhir dari webtun karena sang penulis memberitahu saya. Saya pikir akan lebih baik jika akhir dalam drama sedikit berbeda dari webtun karena kami tampil di platform yang berbeda,” ucapnya.

Perbedaan itu dapat terjadi karena serial Sweet Home dipersiapkan ketika webtun berstatus ongoing. Lee Eung-bok akhirnya menggunakan pemikiran dan ide kreatif sendiri, terutama untuk episode-episode akhir Sweet Home.

Serial ini merupakan hasil adaptasi webtun bertajuk serupa karya Kim Carnby (Youngchan Hwang). Webtun tersebut telah dibaca 1,2 miliar kali secara global dengan lebih dari 6 juta likes.

Serial Sweet Home mengangkat kisah yang sama seperti dalam webtun. Kisah berawal dari kehidupan remaja berusia 19 tahun, Cha Hyun-soo, yang baru pindah ke apartemen Green Home dan berniat mengakhiri hidupnya.

Di saat bersamaan, dunia berubah menjadi tempat yang kacau karena manusia berubah menjadi monster. Sweet Home mengisahkan kehidupan serta upaya para penghuni apartemen Green Home bertahan hidup di tengah kekacauan tersebut.

Sinopsis serial Sweet Home bisa dibaca di sini. Sementara itu, pengenalan para karakter Sweet Home dapat dibaca di sini.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY