Harga Emas Naik Seiring Pelemahan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi

0

Pelita.Online –  Harga emas naik pada Rabu (2/2/2022) karena dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi pemerintah AS turun setelah laporan pekerjaan yang suram, sehingga mendukung permintaan safe-haven di tengah ketegangan Rusia dan Barat atas Ukraina.

Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$ 1.808,48 per ons. Sementara emas berjangka AS menguat 0,5% pada US$ 1.810,30.

“Emas masih di atas US$ 1.800, ini berkaitan dengan imbal hasil Treasury telah “habis” dan dolar masih mendekati posisi terendah setelah data payroll swasta,” kata analis pasar OANDA, Edward Moya.

Laporan ketenagakerjaan dari ADP menunjukkan gaji swasta AS secara tak terduga turun pada Januari, sehingga menekan dolar dan imbal hasil Treasury. “Jika emas dapat terus stabil di atas US$ 1.800, Anda mungkin akan mulai melihat beberapa investor kembali,” tambah Moya.

Memperkuat daya tarik emas, Presiden AS Joe Biden menyetujui pengiriman pasukan tambahan ke Eropa timur atas ancaman Rusia untuk menyerang Ukraina.

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik, kenaikan suku bunga penghambat kenaikan emas karena biaya peluang lebih tinggi. Pasalnya emas batangan tidak memberikan imbal hasil.

Investor menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa dan Bank of England pada Kamis (3/2/2022) yang akan mengumumkan pengetatan kebijakan moneter menghadapi lonjakan inflasi.

Sementara harga perak di pasar spot turun 0,1% menjadi US$ 22,61 per ons, platinum naik 1% menjadi US$ 1.037,59, dan paladium naik 0,6% menjadi US$ 2.376,24.

sumber : Beritasatu.com

LEAVE A REPLY