Jubir JK Sentil Kubu Rizal Ramli soal Gagal Jadi Menkeu

0

Pelita.online – Eks Staf ahli Rizal Ramli saat menjabat Menko Kemaritiman, Bambang Susanto, mengkritik balik pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) soal penolakan pejabat eselon 1 dari Kementerian Keuangan yang menolak Rizal Ramli jadi Menteri Keuangan. Menurut Bambang pernyataan JK tersebut tidak masuk akal.

Pihak JK pun membalas kritikan itu dengan menyebut Bambang Susanto tidak tahu apa-apa soal peristiwa itu.

“Apa yang disampaikan Pak JK bukan kemungkinan tapi fakta yang terjadi tahun 2004. Jadi kalau Bambang Susanto mengatakan tidak mungkin Eselon 1 mau mempertaruhkan jabatannya, menolak seorang menteri, itu kemungkinan menurut versi Bambang Susanto yang tidak terlibat langsung dan tidak mengetahui peristiwa tersebut,” kata Juru Bicara JK, Husain Abdullah kepada Detikcom, Jumat (13/11/2020).

Husain mengatakan penolakan tersebut memang benar terjadi seperti yang disampaikan JK usai memenangkan Pikpres bersama SBY di tahun 2004. Testimoni JK yang beredar adalah adalah jawaban atas komentar Rizal Ramli yang diwawancara di acara di stasiun TV swasta.

“Jadi itu semacam hak jawab yang diberikan Karni Ilyas kepada Pak JK untung menanggapi tudingan Rizal Ramli yang merasa dijegal masuk kabinet SBY-JK tahun 2004-2009,” terangnya.

“Padahal seperti penegasan Pak JK masih menjawab tudingan Rizal Ramli, nama Rizal Ramli memang tidak diperhitungkan masuk kabinet pada saat itu. Ya harusnya Rizal Ramli bisa introspeksi diri kenapa tidak diperhitungkan masuk kabinet saat itu. Bukan caricari kambing hitam dan menyalahkan pihak lain,” imbuh dia.

Dia mengibaratkan tidak masuknya nama Rizal Ramli dalam susunan kabinet SBY-JK saat itu seperti seorang pelati sepakbola yang menyusun tim inti sebelum pertandingan di mulai.

“Bahwa namanya tidak diperhitungkan, itu hal biasa. Ibarat pelatih sepakbola dalam menyusun tim untuk menjuarai sebuah turnamen tentu akan memilih pemain sesuai dengan pola permainan yang akan diterapkan. Pastinya pelatih akan banyak pertimbangan pertimbangan, baik teknik, skill individu dan kerjasama tim, karakter maupun stamina,” sindir Husain.

Sebelumnya, Pernyataan JK soal alasan Rizal Ramli tidak masuk kabinet SBY-JK 2004-2009 direspons mantan staf ahli Kemenko Maritim saat dipimpin Rizal Ramli, Bambang Susanto.

Menurutnya sangat tidak masuk akal bila ada pejabat eselon I berani mempertaruhkan jabatan hanya karena tidak suka dengan figur menteri yang akan memimpinnya.

Terlebih lagi eselon satu adalah puncak karir pegawai negeri sipil (PNS) dengan gaji yang cukup besar dengan berbagai fasilitas memadai.

“Pejabat eselon 1 itu puncak karir PNS dengan gaji yang cukup besar dan berbagai fasilitas yang memadai. Jadi, saya pikir tidak mungkin mereka mau mempertaruhkan jabatan hanya karena tidak suka dengan figur menteri yang akan memimpin mereka. Lagi pula pemilihan menteri kan bukan urusan eselon 1,” ujar Bambang di keterangan tertulisnya yang diterima detikcom.

Bambang juga mengkritik pernyataan JK soal Rizal Ramli yang dikesankan tak memahami persoalan dan kerap melontarkan kata-kata yang kasar kepada bawahannya.

“Selama saya pernah bekerja dengan Rizal Ramli, saya tak pernah dengar memaki bawahannya dengan sebutan kebun binatang. Kalau bicara tegas dan keras memang iya. Tapi, itu selalu ada kaitan dengan kerjaan, dan bukan berkata kasar,” tuturnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY