Kadin Pastikan Vaksinasi Gotong Royong Tak Akan Tumpang Tindih

0

pelita.online-Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani memastikan pelaksanaan vaksinasi gotong royong atau vaksinasi mandiri tidak akan tumpang tindih dengan pelaksanaan vaksinasi nasional dari pemerintah. Untuk menjamin hal tersebut, vaksin yang digunakan tidak akan sama dengan vaksinasi nasional yaitu Sinovac.

“Yang disampaikan pemerintah, vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong yaitu sinopharm, moderna, sputnik, Johnsen & Johnsen, serta merek-merek lain yang tidak dipakai dalam vaksinasi gratis,” kata Shinta Kamdani dalam acara sosialisasi vaksinasi gotong royong yang digelar Kadin kepada pengusaha di Jawa Timur secara virtual, Jumat (12/3/2021).

Hal kedua untuk menjamin pelaksanaannya tidak tumpang tindih, fasilitas kesehatan (faskes) yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi adalah faskes swasta. Selain itu, semua pendataan yang dilakukan untuk peserta vaksinasi gotong royong juga akan masuk dalam satu data milik pemerintah, sehingga tidak akan ada tumpang tindih.

Untuk alur pelaksanaan vaksinasi gotong royong, pendaftaran dilakukan oleh Kadin Indonesia untuk semua perusahaan atau badan hukum yang berminat mengikuti program ini. Distribusi vaksin akan dilakukan oleh Biofarma yang nantinya juga akan menunjuk rekanan perusahaan farmasi besar swasta untuk melakukan distribusi.

“Untuk pelaksanaan vaksinasi, nantinya akan melibatkan rumah sakit atau klinik swasta, termasuk juga mungkin perusahaan yang memiliki fasilitas kesehatan mandiri, namun semua itu harus mengikuti aturan pemerintah. Sebab untuk melakukan vaksinasi ada persyaratan-persyaratan yang nantinya akan disampaikan pemerintah,” kata Shinta.

INDEX

BISNIS-27  510.824 (6.43)   |   COMPOSITE  6264.68 (95.24)   |   DBX  1391.19 (25.69)   |   I-GRADE  178.625 (3.25)   |   IDX30  500.435 (6.81)   |   IDX80  134.835 (2.22)   |   IDXBUMN20  389.951 (8.4)   |   IDXESGL  139.159 (2.17)   |   IDXG30  141.107 (1.87)   |   IDXHIDIV20  443.227 (7.21)   |   IDXQ30  144.35 (1.74)   |   IDXSMC-COM  296.998 (4.67)   |   IDXSMC-LIQ  353.572 (7.74)   |   IDXV30  132.975 (2.39)   |   INFOBANK15  1035.31 (10.24)   |   Investor33  431.756 (5.1)   |   ISSI  179.897 (3.74)   |   JII  610.915 (13.5)   |   JII70  215.471 (4.63)   |   KOMPAS100  1200.64 (19.82)   |   LQ45  939.195 (13.2)   |   MBX  1687.41 (24.65)   |   MNC36  319.703 (3.97)   |   PEFINDO25  318.696 (3.57)   |   SMInfra18  304.047 (4.42)   |   SRI-KEHATI  365.348 (4.01)   |  

Kadin Pastikan Vaksinasi Gotong Royong Tak Akan Tumpang Tindih

Jumat, 12 Maret 2021 | 14:58 WIB
Oleh: Herman / EHD

Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani memastikan pelaksanaan vaksinasi gotong royong atau vaksinasi mandiri tidak akan tumpang tindih dengan pelaksanaan vaksinasi nasional dari pemerintah. Untuk menjamin hal tersebut, vaksin yang digunakan tidak akan sama dengan vaksinasi nasional yaitu Sinovac.

“Yang disampaikan pemerintah, vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong yaitu sinopharm, moderna, sputnik, Johnsen & Johnsen, serta merek-merek lain yang tidak dipakai dalam vaksinasi gratis,” kata Shinta Kamdani dalam acara sosialisasi vaksinasi gotong royong yang digelar Kadin kepada pengusaha di Jawa Timur secara virtual, Jumat (12/3/2021).

Hal kedua untuk menjamin pelaksanaannya tidak tumpang tindih, fasilitas kesehatan (faskes) yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi adalah faskes swasta. Selain itu, semua pendataan yang dilakukan untuk peserta vaksinasi gotong royong juga akan masuk dalam satu data milik pemerintah, sehingga tidak akan ada tumpang tindih.

Untuk alur pelaksanaan vaksinasi gotong royong, pendaftaran dilakukan oleh Kadin Indonesia untuk semua perusahaan atau badan hukum yang berminat mengikuti program ini. Distribusi vaksin akan dilakukan oleh Biofarma yang nantinya juga akan menunjuk rekanan perusahaan farmasi besar swasta untuk melakukan distribusi.

“Untuk pelaksanaan vaksinasi, nantinya akan melibatkan rumah sakit atau klinik swasta, termasuk juga mungkin perusahaan yang memiliki fasilitas kesehatan mandiri, namun semua itu harus mengikuti aturan pemerintah. Sebab untuk melakukan vaksinasi ada persyaratan-persyaratan yang nantinya akan disampaikan pemerintah,” kata Shinta.

Pada pendaftaran tahap pertama yang telah ditutup oleh Kadin, Shinta menyebut ada sekitar 8.300 perusahaan dengan 6,3 juta peserta yang tertarik mengikuti vaksinasi gotong royong. Pendaftaran tahap kedua juga baru dibuka Kadin dan akan ditutup paling lambat 24 Maret 2021.

“Tugas Kadin adalah melakukan pendaftaran, pendataan perusahaan-perusahaan yang berminat untuk mengikuti program vaksinasi gotong royong. Tidak ada pihak lain yang membuka pendaftaran sendiri, semuanya harus terkoordinasi bersama-sama,” kata Shinta.

Saat ini petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi gotong royong masih disusun oleh Kementerian Kesehatan. Shinta berharap petunjuk teknis tersebut dapat segera rampung agar vaksinasi gotong royong bisa segera dimulai.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY