Kemenkes Klaim Vaksin AstraZeneca Aman untuk Indonesia

0

Pelita.online – Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut sejauh ini vaksin virus corona (covid-19) asal perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca aman digunakan untuk populasi Indonesia.

Nadia berpedoman kepada hasil evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) AstraZeneca, pada Selasa (9/3).

AstraZeneca tengah menjadi pembicaraan global, usai beberapa negara di Eropa memutuskan untuk melakukan penangguhan penggunaan AstraZeneca usai dilaporkannya temuan kasus penggumpalan darah yang terjadi di sejumlah negara Eropa. Kondisi itu diduga terjadi terhadap sejumlah orang yang disuntik dengan vaksin AstraZeneca.

“Bahwa kalau sudah ada EUA, ini artinya aspek safety penggunaan vaksin sudah dikaji dan mendapat masukan dari ITAGI, para ahli dari spesialis yang berkecimpung di bidang tersebut,” kata Nadia dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (12/3).

Nadia sekaligus menegaskan bahwa BPOM merupakan badan yang berkompeten dan independen, yang telah dipercayai sepenuhnya untuk mengurusi ihwal EUA segala vaksin covid-19 yang akan digunakan di Indonesia sepanjang perjalanan ini.

Oleh sebab itu, Nadia meminta publik untuk tetap menunggu keputusan lanjut dari BPOM terkait penggunaan vaksin AstraZeneca.

“Nanti kalau memang ada perubahan dari peruntukkan atau kita sebutnya indikasi vaksin ini, tentunya ini akan kita rubah dalam pelaksanaannya,” jelas Nadia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan ini sekaligus menjelaskan, sebanyak 113.600 vaksin jadi AstraZeneca itu akan dialokasikan sepenuhnya untuk program vaksinasi tahapan kedua yang menyasar petugas pelayanan publik dan warga lanjut usia (lansia) di Indonesia.

“Dan sampai saat ini BPOM belum memberikan perubahan ya dari vaksin AstraZeneca, jadi kita tentunya akan tetap menggunakan vaksin ini sesuai sasaran kita saat ini di tahap kedua,” pungkas Nadia.

Beberapa negara memutuskan untuk menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca. Lembaga kesehatan di Denmark, Norwegia, dan Islandia menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca usai terdapat laporan terjadi penggumpalan darah terhadap sejumlah orang yang telah menerima suntikan dosis vaksin tersebut.

Dilaporkan juga pada hari ini, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha dan anggota kabinet membatalkan rencana untuk mendapatkan suntikan vaksin corona AstraZeneca. Keputusan tersebut dilakukan menyusul laporan temuan kasus penggumpalan darah tersebut.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY