Mendag Beri Peringatan: Harga Daging Sapi Akan Naik

0

Pelita.online – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memperingatkan masyarakat bahwa harga daging sapi akan naik pada bulan puasa dan lebaran pada pertengahan April hingga Mei mendatang. Sayangnya, ia tak merinci pasti berapa besar kenaikan yang bakal terjadi.

Kenaikan harga daging sapi, sambung Lutfi, merupakan imbas dari kebakaran hutan yang terjadi pada 2019 silam di Australia. Kebakaran hutan membuat struktur ekspor dan stok daging sapi Australia terganggu.

Hal ini kemudian berdampak langsung pada harga daging impor Australia yang merupakan sumber utama pasokan daging sapi ke Indonesia.
Ia menyebut harga sapi dari Australia yang biasanya dibanderol senilai AU$2,3-AU$2,8 per kilogram (Kg), kini naik menjadi AU$5 per Kg.

Sudah mahal dari negara asal, Lutfi menyebut kenaikan harga tidak bisa dihindari di Tanah Air.

“Saya ingin utarakan kalau harga ini (daging sapi) akan naik tapi mudah-mudahan dengan persiapan yang sekarang dikerjakan Kemendag kenaikan itu bisa lebih dijangkau karena memang situasi dunia tidak menentu,” katanya pada press briefing daring, Senin (15/3).

Dalam upaya meminimalisir kenaikan harga, Lutfi menyebut pihaknya melakukan beberapa hal. Pertama, mendatangkan daging impor dari negara alternatif, yaitu mengimpor 20 ribu ton daging sapi dari Brasil oleh PT Berdikari.

Kedua, mensubstitusi daging sapi dengan daging kerbau. Ia mengklaim telah diputuskan bahwa penugasan impor daging kerbau dari India sebanyak 80 ribu ton oleh Perum Bulog.

Ketiga, memindahkan atau mendistribusikan stok daging nasional dari daerah surplus ke daerah dengan permintaan daging tinggi kala puasa dan lebaran seperti DKI Jakarta dan Banda Aceh.

“Jadi ini yang akan segera dikerjakan, berusaha memindahkan sapi dari Kalimantan dan Jawa Timur demi memastikan harga selama bulan puasa dan lebaran bisa terjaga di level stabil,” jelasnya.

Selain daging sapi, ia juga menyebut ada kemungkinan harga kacang kedelai naik, perkiraannya antara 2 persen-3 persen dari harga normal.

“Kedelai, kalau boleh utarakan meski harga naik Maret, kalau ada kenaikan itu naik tipis antara 2 persen-3 persen. Dua persen itu stabil, jadi kalau ada kenaikan 1 persen dari nilai stabil,” pungkasnya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY