Pelita.Online – Harga minyak mentah dunia ditutup lebih tinggi pada hari Selasa (28/12/2021). Minyak mentah Brent mengakhiri sesi di kisaran $80 per barel di tengah penyebaran cepat varian Omicron. Kenaikan didukung oleh berkurangnya pasokan dan ekspektasi bahwa persediaan minyak mentah AS minggu lalu mengalami penurunan.
Minyak mentah Brent naik 0,43% pada $78,94 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,54% menjadi $75,98 per barel.
Kedua kontrak tersebut diperdagangkan pada level tertinggi dalam sebulan, dibantu oleh penguatan pasar modal AS.
“Pasar saham tampaknya bergerak mendekati rekor tertinggi dan dampaknya menular mendorong nilai minyak mentah lebih tinggi,” kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois.
“Dukungan juga datang dari gangguan produksi di Ekuador, Libya dan Nigeria dan ekspektasi penurunan dalam persediaan minyak mentah AS,” kata analis minyak UBS Giovanni Staunovo.
Ketiga produsen minyak tersebut menyatakan force majeure bulan ini sebagai bagian dari produksi minyak mereka karena masalah pemeliharaan dan penutupan ladang minyak.
Survei Reuters pada hari Senin mengindikasikan bahwa persediaan minyak mentah AS kemungkinan turun untuk minggu kelima berturut-turut, sementara persediaan BBM terlihat tidak berubah sejak minggu lalu.
Inggris tidak akan menerapkan pembatasan Covid-19 baru sebelum akhir 2021. Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan, pemerintah menunggu lebih banyak bukti tentang apakah layanan kesehatan dapat mengatasi tingkat infeksi yang tinggi.
Presiden AS Joe Biden, berjanji untuk mengurangi kekurangan alat tes Covid-19 karena varian Omicron mengancam akan membanjiri rumah sakit dan menghambat rencana perjalanan.
sumber : beritasatu.com