Stafsus BUMN Tegaskan Kereta Cepat Jakarta Bandung Beroperasi Agustus

0

pelita.online – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Staf Khusus Arya Sinulingga menegaskan bahwa operasionalisasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak akan molor hingga tahun depan. KCJB dipastikan akan mulai beroperasi pada bulan Agustus.

Arya Sinulingga menekankan bahwa KCJB akan tetap memulai operasionalnya pada bulan Agustus sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Instruksi tersebut mencakup pengaturan dan penyelesaian proyek KCJB mulai dari pembangunan hingga kondisi keuangan perusahaan-perusahaan BUMN yang terlibat dalam konsorsium.

“Apa yang dilakukan Pak Erick adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan proyek-proyek yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) secepat mungkin. Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa KCJB akan terlambat hingga tahun depan, itu berarti berita palsu dan tidak terupdate,” ujar Arya pada Minggu (25/6/2023).

Arya juga menyampaikan bahwa capaian ini tidak lepas dari kerja sama antara Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan yang berperan dalam koordinasi, serta Erick Thohir yang bertanggung jawab atas seluruh aspek teknisnya. Dengan demikian, proyek KCJB, sebagai salah satu PSN, dapat diselesaikan dengan baik.

Dari segi komersial, Arya mengungkapkan bahwa proyek KCJB akan beroperasi secara komersial setelah melewati uji sertifikasi. Meskipun demikian, dia optimistis bahwa KCJB akan siap dioperasikan pada bulan Agustus mendatang.

“Kita akan mengakselerasi semua prosesnya. Teman-teman dari WIKA dan KCIC akan bekerja dengan cepat. Jadi, tidak akan ada penundaan. Operasionalnya akan dimulai dari Stasiun Halim hingga Tegal Luar. Kami juga telah melihat kecepatan perjalanan yang sangat baik. Dalam waktu hanya 20 menit, kita dapat mencapai Padalarang, dan sudah ada pelayanan feeder dari sana. Jadi, kereta ini sangat nyaman untuk perjalanan ke Bandung,” ungkap Arya.

Dengan demikian, waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung secara keseluruhan hanya akan memakan waktu 45 menit. “Jika kita menghabiskan satu jam di Bandung Kota, feeder sudah tersedia. Semua langkah yang dilakukan oleh Erick Thohir secara teknis bertujuan untuk memastikan proyek ini berjalan dengan cepat,” tambahnya.

Sebagai pengingat, perusahaan-perusahaan BUMN yang terlibat dalam konsorsium KCJB adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) sebagai lead konsorsium, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII (Persero). Konsorsium BUMN tersebut kemudian membentuk perusahaan bernama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

Di sisi Tiongkok, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam proyek ini adalah China Railway International Co., Ltd, China Railway Group Limited (CREC), Sinohydro Corporation Limited, China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Corporation Limited, dan China Railway Signal and Communication Corp (CRSCC), yang semuanya tergabung dalam perusahaan China Railway (CR).

sumber : beritasatu.com

LEAVE A REPLY