Bank Muamalat dan BMM Sosialisasi Penggunaan Masker di Ponpes NU

0

Pelita.online – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan Baitulmaal Muamalat (BMM) berkolaborasi dengan Gerakan Pakai Masker (GPM) menggelar sosialisasi dan edukasi penggunaan masker di Pondok Pesantren Nahdatul Ulama (NU), Demak, Jawa Tengah.

Kegiatan yang dilakukan beberapa waktu lalu ini, merupakan bagia dari upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. Dalam kesempatan ini, Bank Muamalat dan GPM juga menyerahkan bantuan masker dan beras secara simbolik untuk para santri dan pengurus ponpes tersebut.

Direktur utama Bank Muamalat, Ahmad K Permana, mengatakan, pembagian masker beserta kegiatan edukasi dan sosialisasi ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran para santri dan pengurus ponpes menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.

“Kerja sama yang terjalin dengan GPM ini meneguhkan komitmen Bank Muamalat dan BMM untuk menjaga umat tetap sehat melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi penggunaan masker ini. Gerakan pakai masker juga harus menjadi gerakan sosial yang dapat membawa maslahat bagi para santri dan pengurus pesantren di Indonesia guna melindungi diri dan orang lain,” ujar Achmad K Permana, dalam keterangan persnya, Jumat (11/9/2020).

Bank Muamalat melalui BMM memberikan bantuan berupa 10.000 masker kepada Gerakan Pakai Masker (GPM). Bantuan ini bersumber dari dana zakat perusahaan dan karyawan Bank Muamalat yang dikelola oleh BMM.

Permana menegaskan, Bank Muamalat sebagai pendiri dari Yayasan Baitulmaal Muamalat terus memberikan dukungan terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh BMM, baik dalam kegiatan penghimpunan, pendistribusian maupun pendayagunaan zakat untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para mustahik.

Penyuluhan untuk Penyuluhan (PuP) di Pesantren ini merupakan angkatan ke-5 yang dilaksanakan oleh Bank Muamalat dan GPM. Sebelumnya, kegiatan yang sama dilaksanakan di Pesantren Genggong (Probolinggo), pesantren di Lirboyo (Kediri), pesantren di Rembang, serta Pesantren Daarul Quran (Jawa Barat).

Sementara itu, Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM), Sigit Pramono mengajak para pengurus ponpes di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk secara aktif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para santri agar selalu patuh pada protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak saat beraktivitas.

“Kami mengimbau para santri untuk berdisiplin memakai masker, terutama saat ke luar rumah dan berinteraksi dengan orang lain. Memakai masker adalah upaya minimal yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan menekan penularan virus Covid-19. Disiplin menggunakan masker bisa menekan hingga 75 persen risiko penularan,” jelas Sigit Pramono.

Ketua Pengurus Pusat NU Care-LAZISNU sekaligus pembina perkumpulan organisasi pengelola zakat (Poroz), Achmad Sudrajat, mengatakan, upaya edukasi dan sosialisasi penggunaan masker juga dilakukan oleh NU Care-LAZISNU. Berangkat dari kepedulian yang sama, NU Care-LAZISNU turut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi pemakaian masker yang dilaksanakan oleh GPM.

“Selain pemakaian masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, para santri di pesantren juga harus menyeimbangkan gizi dan asupan, olahraga, serta istirahat yang cukup agar daya tahan tetap terjaga,” kata Achmad Sudrajat.

 

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY