Dishub DKI Bentuk Tim Khusus di Jalur Sepeda Antisipasi Begal

0
Warga mengayuh sepedanya saat melintas di jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Untuk menyikapi maraknya penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi oleh masyarakat, Kementerian Perhubungan menyiapkan regulasi terkait keselamatan pesepeda yang meliputi pemantul cahaya bagi pesepeda, jalur sepeda, serta penggunaan alat keselamatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.

Pelita.online – Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, Dishub DKI telah membentuk Tim Khusus untuk berpatroli di jalur Sepeda yang ada di Ibukota. Hal itu untuk mengantisipasi para pesepeda terhindar dari begal.

“Untuk pengamanan jalur sepeda, kami bersama unsur TNI/Polri telah membentuk tim khusus yang berpatroli di jalur Sepeda secara rutin agar para pesepeda terhindar dari begal,” ujar Syafrin kepada Beritasatu.com di Jakarta, Minggu (15/11).

Agar terhindar dari begal, Syafrin mengimbau para pesepeda tetap berada di jalur sepeda yang sudah ada. Selain itu, pesepeda tidak terlalu pagi atau terlalu malam hari.

“Jangan menaruh ponsel atau barang berharga lainnya di tempat yang mudah terlihat atau memancing perhatian, serta usahakan bersepeda secara berkelompok,” kata Syafrin.

Sementara Anggota Komisi B (bidang Perhubungan) DPRD Jakarta Gilbert Simanjuntak menekankan sebaiknya harus jelas siapa yang bertanggungjawab mengamankan jalur sepeda. Bila itu menjadi beban Dishub, maka sebaiknya dikaji jumlah tenaga dan beban kerja Dishub.

“Sedangkan untuk membereskan terminal bayangan saja sampai saat ini tidak berhasil, apalagi mengamankan jalur yg begitu panjang. Harus dikaji jam kerja, jumlah prtugas di lapangan,” katanya.

Politisi PDIP itu mengatakan, kalau mau diserahkan ke Polda, maka harus disepakati bersama operasionalnya. Sejauh ini Gilbert belum melihat hal tersebut di postur APBD khusus utk sepeda

Bila melihat Kl kita kondisi aktual dan realita, Gilbert menyarankan sebaiknya Pemprov DKI fokus ke transportasi publik yang hingga kini masih acak kadut. Ia mencontohkan Jak Lingko belum dinikmati masyarakat dan tidak jelas perencanaan.

“LRT dan jalurnya belum tuntas dibahas, padahal ini yang paling berdampak dalam mengatasi kemacetan di Jakarta bukan sepeda yang malah mengambil jalur mobil,” katanya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY